Langsung ke konten utama

Ingin Belajar Islam, Anggota Parlemen Inggris Ikut Menunaikan Puasa Ramadan

Paul Bristov (Foto: Newztoday)

Apoy Madura, Internasional — Paul Bristov yang merupakan anggota parlemen Inggris menyatakan bahwa dirinya akan ikut berpuasa selama satu Minggu pertama bulan Ramadan.

Hal tersebut dilakukan olehnya agar dengan masksud untuk lebih memahami dan mendalami apa arti bulan suci dan ibadah ini untuk umat Muslim.

“Ramadan merupakan waktu untuk refleksi spiritual, peningkatan diri dan peningkatan ibadah,” tutur Paul Bristow, seorang anggota parlemen Konservatif untuk Peterborough di Inggris Timur melalui sebuah video yang dinggah di Twitter miliknya.

Paul Bristov sendiri bukanlah seorang Muslim, tetapi, atas datangnya bulan yang dimuliakan bagi umat Muslim ini, dia merasa ingin berbagi pengalaman.

“Untuk minggu pertama Ramadan, saya juga telah memutuskan untuk merayakan puasa,” terangnya.

“Saya bukan seorang Muslim tetapi saya merasa penting untuk berbagi pengalaman ini dengan sekitar 20.000 Muslim yang tinggal di Peterborough, kota saya,” tambahnya, sebagaimana dilansir dari Daily Sabah, pada Senin (27/4)

“Jelas, umat Muslim yang mengamati puasa mengikuti agama mereka, bukan hanya aturan. Namun pelajaran pendisiplinan diri, pengorbanan, dan empati bagi yang kurang beruntung tersedia untuk semua orang. Kemurahan hati tidak dibatasi oleh iman,” ujar Bristov kepada Telegraph lokal di Peterborough, Inggris.

Selain itu, Bristow juga sangat berharap, dirinya bisa belajar lebih banyak mengenai agama Islam, sembari belajar lebih banyak tentang manusia yang sejati.
Memasuki hari kelima bulan Ramadan ini, Paul Bristow sudah merekam diary hariannya yang berupa video, atau vlog, yang menangkap pengalamannya selama berpuasa lalu membagikannya di situsnya dan Twitter setiap hari.

“Saya berharap, hal ini akan menjadi cara yang bermanfaat untuk membawa Ramadan kepada  non-Islam seperti saya, yang belum pernah mengalami sebelumnya,” harap Bristov.

Sekadar informasi, Dewan Muslim di Inggris sudah menerbitkan pedoman bagi umat Muslim terkait bagaimana perilaku selama Ramadan tahun ini. Salah satunya, mengimbau sekitar 3 juta Muslim di Inggris untuk tinggal di rumah demi menghindari melawan penyebaran coronavirus atau COVID-19 yang mematikan itu. (YK/MJ)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p