Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Sdn panaongan 3 kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep
Imanur Maulid Efendi (atas) dan Ahmad Buhari (bawah) bersama para guru honorer Kecamatan Pasongsongan. [Foto: Surya]

apoymadura.com - Kisah inspiratif dua tokoh pendidikan lokal Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari. 

Dengan dedikasi luar biasa, keduanya telah menjadi pendamping setia bagi para guru honorer dalam menghadapi proses rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024.

Pendampingan yang mereka lakukan berfokus pada upaya memastikan para guru honorer tidak terhambat kendala teknis, terutama dalam proses unggah dokumen melalui akun SSCASN. 

"Kesalahan seperti penulisan nomor surat atau kelengkapan dokumen menjadi penyebab kegagalan pelamar ikut tes nantinya," tegas Imanur ketika mendampingi para guru honorer melakukan resume di SDN Panaongan 3. Selasa (24/12/2024). 

Imanur menambahkan, bahwa kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal. 

"Kita tahu para guru honorer itu perjuangannya luar biasa. Tatkala salah mengunggah, otomatis harus menunggu masa sanggah," ungkap Imanur. 

Berdasar kepeduliannya, kedua tokoh ini tergerak untuk memberikan bimbingan komprehensif.

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari secara langsung memeriksa setiap dokumen yang diunggah oleh para guru honorer. 

Sedangkan Ahmad Buhari juga sibuk mengoreksi dengan cerrnat semua berkas dari para guru honorer. 

"Kami memastikan bahwa dokumen-dokumen seperti SK pengangkatan, sertifikat pendukung, dan data lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ucap Ahmad Buhari. 

Menurutnya, proses tahun ini lebih menantang dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Ia menjelaskan bahwa perubahan regulasi dan peningkatan standar seleksi telah membuat para pelamar harus lebih teliti. 

"Pendampingan kami merupakan sebuah komitmen untuk membantu para guru honorer yang selama ini telah mengabdikan diri untuk dunia pendidikan," lanjut Ahmad Buhari. 

Selain pendampingan administratif, kedua tokoh ini juga memberikan dukungan moral. 

Mereka menyediakan waktu dan informasi terbaru terkait seleksi PPPK.

“Kami ingin memastikan para guru honorer tidak merasa sendirian. Bersama-sama kita bisa melewati semua tantangan ini,” ujar Ahmad Buhari. 

Menurutnya, guru honorer merupakan ujung tombak pendidikan dasar yang layak mendapatkan apresiasi dan kesempatan yang lebih baik.

Kerja keras Imanur dan Ahmad Buhari mendapat banyak apresiasi dari masyarakat Kecamatan Pasongsongan. 

Banyak yang berharap dedikasi mereka bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mendukung guru honorer. [Surya]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Madura Breaking News💥 BKN Resmi Tunda Pelaksanaan Seleksi PPPK Tahap II😭 Peserta Wajib Tahu😭🆘

Terkini‼️ Kepedulian Agus Sugianto Tak Hanya untuk Siswa, tapi Juga untuk Guru💪

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

KKG Gugus 02 SD Pasongsongan Gelar Rapat Rutin Bulanan

Musyawarah Haflatul Imtihan Madrasah Annidhamiyah 2025: Konsolidasi Menuju Puncak Prestasi💪

Kepercayaan Publik terhadap SDN Panaongan 3 Kian Meningkat, Wujud Nyata Pembelian Kendaraan Roda Tiga🔥

Luar Biasa🔥 Polres Sampang Tertibkan Kendaraan Bermotor, Razia hingga Kecamatan⁉️

Miris‼️ Warga Pasongsongan Merasa Khawatir, Jembatan Sungai Angsono Masih Gelap Gulita😎