Langsung ke konten utama

Pengaspalan Sepanjang Jalan SDN Pasongsongan 5: Tindakan Proaktif Kepala Desa Membangun Infrastruktur

ahmad saleh harianto adalah kepala desa pasongsongan kecamatan pasongsongan kabupaten sumenep 69457
Ahmad Saleh Harianto, S.Pt, Kades Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. [Foto: Yant Kaiy]


apoymadura.com  - Ahmad Saleh Harianto, S.Pt, Kepala Desa Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, menunjukkan perhatiannya terhadap pembangunan infrastruktur melalui pengaspalan sepanjang jalan SDN Pasongsongan 5 yang berlokasi di Dusun Sempong Barat. Sabtu (3/2/2024).

Tindakan ini memiliki dampak positif yang signifikan, terutama menuju sebelah barat yang tembus hingga Jalan Desa Bindang di Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan.

Langkah ini bukan hanya wujud perhatian terhadap warga luar Pasongsongan, namun juga merupakan cara untuk menepis anggapan salah dari masyarakat yang mungkin berpendapat bahwa Kepala Desa (Kades) Pasongsongan tidak peduli terhadap kondisi jalan di daerahnya.

Lantaran jalan tersebut menjadi jalan alternatif bagi masyarakat diluar Desa Pasongsongan yang hendak menuju ke daerah lain.

Peningkatan Kualitas Jalan

Tindakan pengaspalan jalan di sepanjang jalan SDN Pasongsongan 5 menjadi bukti konkret bahwa Pemerintah Desa Pasongsongan memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas infrastruktur.

Jalan yang teraspal dengan baik tidak hanya memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan, tetapi juga mendukung mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di sekitar wilayah tersebut.

Seperti pengakuannya kepada media ini beberapa waktu lalu, “Jauh-jauh hari kami telah menganggarkan, kalau jalan di sepanjang jalan SDN Pasongsongan 5 menjadi skala prioritas untuk diperbaiki. Tapi banyaknya jalan yang rusak dibeberapa titik, maka kami ranking sesuai dengan anggaran yang ada.”

Kontribusi Terhadap Pendidikan

SDN Pasongsongan 5 menjadi salah satu pihak yang langsung mendapatkan manfaat dari pengaspalan jalan ini. Akses yang lebih baik ke sekolah tidak hanya meningkatkan kehadiran siswa tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif.

Kepala Desa Pasongsongan memahami bahwa pendidikan adalah pondasi pembangunan masyarakat, dan investasi dalam infrastruktur pendidikan merupakan langkah cerdas untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa tersebut.

Mengatasi Anggapan Masyarakat

Terkadang, masyarakat memiliki anggapan bahwa pemerintah desa tidak cukup peduli terhadap infrastruktur di daerahnya. Melalui proyek pengaspalan jalan ini, Kepala Desa Pasongsongan dengan tegas membantah anggapan tersebut.

Langkah ini tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan dasar masyarakat tetapi juga mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Partisipasi Masyarakat

Pengaspalan jalan ini juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Melalui musyawarah dan dialog, kebutuhan mendesak terkait infrastruktur diidentifikasi bersama, menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama terhadap proyek ini.

Pengaspalan jalan di SDN Pasongsongan 5 menjadi contoh nyata bagaimana kepemimpinan yang proaktif dapat membawa dampak positif bagi masyarakat.

Tindakan ini bukan hanya tentang pembangunan fisik tetapi juga menciptakan hubungan yang kuat antara pemerintah desa dan masyarakatnya.

Sebagai bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan, langkah-langkah seperti ini merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat bagi seluruh komunitas. [Yant Kaiy]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p