Langsung ke konten utama

Penobatan Siswa Teladan SDN Panaongan 3: Menghargai Akhlak dan Perilaku Santun

kepala sdn panaongan 3 kecamatan pasongsongan kabupaten sumenep
Agus Sugianto (kanan) ketika memberikan kata sambutan. [Foto: Yant Kaiy]

apoymadura.com - Jumat pagi (15/12/2023), bertempat disalah satu ruang SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, berkumpul seluruh wali murid sekolah tersebut dalam suasana bahagia.

Peristiwa spesial sedang menanti, yaitu penobatan siswa teladan yang menjadi bukti nyata dari dedikasi mereka terhadap akhlak dan perilaku santun terhadap guru serta orang yang lebih dewasa.

Agus Sugianto,S.Pd, Kepala SDN Panaongan 3 dengan bangga dan tulus hati memberikan penghargaan kepada siswa yang secara konsisten menunjukkan nilai-nilai luhur dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

“Ini bukan hanya soal pencapaian akademis, tetapi juga bagaimana siswa tersebut mampu menunjukkan sikap hormat dan perilaku santun yang luar biasa terhadap semua guru, kedua orang tuanya dan teman-temannya,” ucap Agus Sugianto dalam kata sambutannya. 

para siswa teladan dari kelas satu hingga kelas enam sdn panaongan 3 kecamatan pasongsongan kabupaten sumenep
Para Siswa Teladan SDN Panaongan 3 dari kelas satu sampai kelas enam. [Foto: Yant Kaiy]

Aspek Penilaian

Lebih jauh Agus Sugianto dalam memberikan penghargaan sangat mengedepankan akhlakul karimah dari para peserta didiknya.

“Pemilihan siswa teladan tidak berdasarkan pada prestasi akademis tinggi, tetapi kami mempertimbangkan nilai-nilai moral dan etika yang dimiliki para siswanya. Sebab siswa yang terpilih merupakan sosok yang tidak hanya homat kepada guru sekolahnya saja, tetapi juga menonjol dalam sikap hormat, kerjasama, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya,” tegas Agus Sugianto di depan para wali siswa yang hadir.

para wali murid sdn panaongan 3 kecamatan pasongsongan kabupaten sumenep
Para wali siswa yang hadir dalam rapat Penobatan Siswa Teladan SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan Sumenep. [Foto: Yant Kaiy]

Penobatan siswa teladan SDN Panaongan 3 diberikan kepada masing-masing kelas, mulai siswa kelas satu hingga kelas enam.

Peran guru kelas sangat penting dalam proses seleksi siswa teladan. Hal tersebut menjadi penilaian utama terhadap para siswa sekolah. Karena mereka adalah saksi langsung dari interaksi sehari-hari siswa dengan lingkungan belajar. Dan elemen ini menjadi pijakan awal dalam penilaian.

“Siswa yang mendahulukan akhlak dan perilaku santun terhadap guru serta orang yang lebih dewasa dari dirinya jelas akan mendapatkan perhatian khusus dari kami. Ini menjadi aspek krusial dalam penilaian,” tegas Agus Sugianto.

Proses penobatan siswa teladan dilakukan dengan penuh khidmat disalah satu ruang sekolah. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh siswa, guru, dan para orang tua yang turut bangga dengan pencapaian anak-anak mereka.

guru sdn panaongan 3 kecamatan pasongsongan kabupaten sumenep
Salah satu guru mengumumkan para siswa yang menjadi Siswa Teladan SDN Panaongan 3. [Foto: Yant Kaiy]

Kepala SDN Panaongan 3 dengan penuh semangat menyampaikan penghargaan dan memberikan piagam siswa teladan dan trofi sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi dan perilaku luar biasa yang telah ditunjukkan siswa terpilih.

“Melalui penobatan siswa teladan, SDN Panaongan 3 berharap dapat menginspirasi seluruh siswa untuk menjadikan akhlak mulia dan perilaku santun sebagai bagian integral dari pendidikan mereka. Ini tidak hanya tentang mencetak generasi cerdas secara akademis, tetapi juga membentuk karakter yang kuat dan bertanggung jawab,” tambah Agus Sugianto, satu-satunya Guru Penggerak yang ada di Kecamatan Pasongsongan untuk jenjang Sekolah Dasar.

Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan siswa teladan menjadi teladan bagi teman-teman sekelasnya. Mereka menjadi bukti bahwa kebaikan dan sikap hormat dapat membawa dampak positif tidak hanya dalam lingkungan sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. [kaiy]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p