Langsung ke konten utama

Petikan Ceramah Nyai Mas Muzayyanah Basyaiban di SDN Panaongan 3: Maulid Nabi Muhammad SAW

Maulid nabi muhammad saw di sdn panaongan 3 kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep
Nyai Hajjah Mas Muzayyanah Basyaiban pengasuh Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep. [Foto: Yant Kaiy]

apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadiri para wali murid, tokoh agama dan tokoh masyarakat di sekitar lembaga pendidikan tersebut. Ahad (1/10/2023). 

Turut hadir dalam acara pengajian R.Abdur Rahman,S.Pd (Koordinator Pendidikan Pasongsongan), Mahmud, M.Pd (Pengawas Pendidikan Pasongsongan), beberapa Kepala SD dan guru di wilayah Kecamatan Pasongsongan. 

Sementara yang memberikan siraman rohani adalah Nyai Hajjah Mas Muzayyanah Basyaiban. Ia merupakan salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep. 

Berikut petikan awal ceramah agama Islam dari Nyai Hajjah Mas Muzayyanah Basyaiban yang amat menyita perhatian para hadirin:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah memberikan nikmat hidayah kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul disini pada kesempatan yang mulia ini untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Maulid Nabi adalah saat yang sangat istimewa dalam sejarah umat Islam. Ini adalah waktu untuk mengenang kelahiran Rasulullah Muhammad SAW, yang merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta. 

Rasulullah adalah suri tauladan bagi umat manusia, yang membawa pesan kebaikan, kasih sayang, dan keadilan kepada dunia.

Dalam perayaan Maulid Nabi, kita tidak hanya merayakan kelahiran beliau, tetapi juga mengenang ajaran-ajaran luar biasa yang beliau sampaikan kepada kita. 

Beliau adalah teladan sempurna dalam segala aspek kehidupan, mulai dari akhlak yang luhur hingga sikap bijaksana dalam menyelesaikan masalah. Beliau mengajarkan kita untuk hidup dalam cinta, perdamaian, dan persaudaraan.

Salah satu pelajaran yang paling berharga dari ajaran Nabi Muhammad SAW adalah kasih sayang kepada sesama. Beliau mengajarkan kita untuk peduli terhadap yang lemah, memberikan kepada yang membutuhkan, dan menjauhi segala bentuk kezaliman. 

Inilah nilai-nilai yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari kita, sebagai wujud penghargaan kita terhadap ajaran Nabi.

Dalam merayakan Maulid Nabi, mari kita berkomitmen untuk mengikuti jejak langkah Nabi Muhammad SAW. 

Mari kita tingkatkan kualitas akhlak dan moral kita, dan mari kita berusaha menjadi manusia yang lebih baik, lebih kasih sayang, dan lebih peduli terhadap sesama.

Akhir kata, semoga perayaan Maulid Nabi ini mengingatkan kita akan nilai-nilai yang luhur yang beliau ajarkan, dan semoga kita semua bisa menjadi umat yang lebih baik dalam menjalani kehidupan ini. 

Demikian sekelumit potongan ceramah Nyai Hajjah Mas Muzayyanah Basyaiban. [Kaiy]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p