Langsung ke konten utama

Lomba Cipta Puisi Spontan Memeriahkan Hari Santri Nasional 2023 di Gedung KH Wahab Hasbullah Pasongsongan Sumenep

Hsn 2023
Akhmad Jasimul Ahyak (kanan) bersama dengan sebagian peserta lomba cipta puisi spontan. [Foto: Yant Kaiy]

apoymadura.com  - Pada peringatan Hari Santri Nasional 2023, kali ini Lesbumi MWC NU Pasongsongan menggelar Lomba Cipta Puisi Spontan setelah sebelumnya sudah diselenggarakan lomba baca puisi. 

Bertempat di Gedung KH Wahab Hasbullah Pasongsongan Sumenep, sejumlah siswa dari berbagai lembaga pendidikan negeri dan swasta turut meramaikan perayaan lomba cipta puisi spontan yang menginspirasi banyak orang.

"Dalam lomba ini, Lesbumi Pasongsongan memilih peserta lomba dari dua jenjang, yakni tingkat SMP/MTs dan SMA/MA se-Kecamatan Pasongsongan," terang Akhmad Jasimul Ahoak,S.Pd.I.

Para juara lomba cipta puisi nantinya akan memperebutkan trofi, sertifikat dan uang pembinaan. Semua hadiah tersebut akan disampaikan dimalam puncak HSN pada Senin, 23 Oktober. 

Hsn 2023

"Saya pribadi menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh peserta dan guru pendamping lomba cipta puisi spontan ini. Bagi peserta yang belum berhasil meraih gelar juara, kami berharap untuk terus belajar agar tahun depan bisa meraih mimpinya jadi kenyataan," ucap Jasimul. 

Ekspresikan Ide

Hari Santri Nasional adalah momen yang sangat berarti bagi seluruh santri di Indonesia. Karena pada 22 Oktober 1945, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari menyerukan resolusi jihad yang dikumandangkan ke seluruh penjuru tanah air. 

Hsn 2023
Sadili,M.Pd (kanan) bersama dengan peserta lomba. [Foto: Yant Kaiy]

Seruan tersebut dilakukan untuk mencegah dan menghalangi kembalinya tentara Kolonial Belanda yang mengatasnamakan NICA.

Saat itu, KH Hasyim Asy'ari menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa: "Membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu ‘ain atau wajib bagi setiap warga negara Indonesia".

"Untuk memperingati hari bersejarah ini, Lesbumi Pasongsongan  menggelar berbagai kegiatan lomba antar pelajar. Lomba cipta puisi spontan ini bukan hanya sebuah ajang kompetisi semata, tetapi juga menjadi wahana bagi para santri untuk mengekspresikan ide, perasaan, dan gagasan mereka melalui kata-kata yang indah," terang Sadili,M.Pd, panitia penyelenggara lomba cipta puisi spontan. 

Acara di Gedung KH Wahab Hasbullah Pasongsongan menjadi saksi dari kekreatifan para peserta lomba yang dengan penuh semangat mempresentasikan puisi-puisi mereka. 

Sadili menambahkan, bahwa tema lomba diberitahukan saat itu juga. Tema lomba cipta puisi spontan yakni tentang Santri Tawadu'. 

Selain para peserta, lomba cipta puisi spontan juga dihadiri guru pendamping yang turut meramaikan perayaan Hari Santri Nasional. 

Hsn 2023

Dengan semangat keagamaan dan kecintaan terhadap seni sastra, lomba cipta puisi spontan dalam rangkaian Hari Santri Nasional 2023 di Gedung KH Wahab Hasbullah Pasongsongan, berhasil menciptakan momen berkesan dan menginspirasi semua peserta. 

"Semangat dan kreativitas santri dalam mengungkapkan makna Islam dan keberagaman budaya Indonesia melalui puisi memperkuat pesan-pesan positif yang diusung dalam peringatan Hari Santri Nasional," tandas Sadili. 

Juara Lomba

Berikut juara lomba cipta puisi spontan HSN 2023:

Tingkat SMP/MTs [Juara I: Sintiya Lusiana (SMPN Pasongsongan).] [Juara II: Mamduhah Yuliyanti (SMP Darunnajah).] [Juara III: Aisyah Erfan (MTs Istikmalunnajah).]

Tingkat SMA/MA [Juara I: Laila Fauziah (MAS Al-Furqon).] [Juara II: Holifatur Rohman (MAS Itmamunnajah).] [Juara III: Linda Isnaini (MAS Al-Furqon).]

Pihak panitia akan menampilkan puisi para pemenang lomba cipta puisi spontan ini diacara malam puncak HSN 2023 yang dikemas dalam Sarasehan Budaya. [kaiy]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p