Langsung ke konten utama

Sukses Pelaksanaan Bantuan Pangan 2023 Desa Pasongsongan

Bantuan pangan Desa Pasongsongan 2023
Serka Haryanto Adam (paling kiri) sedang melayani keluarga penerima manfaat. [Foto: Yant Kaiy]

apoymadura.com  - Bantuan Pangan 2023 adalah program sosial yang dikelola oleh pemerintah Indonesia untuk membantu keluarga miskin dan rentan di seluruh pelosok negeri. 

Program ini bertujuan untuk memastikan akses masyarakat terhadap pangan yang cukup dan berkualitas. 

Salah satu contoh pelaksanaan Bantuan Pangan 2023 yang sukses terjadi di Desa Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Sabtu (30/9/2023). 

"Demi kelancaran penyaluran bantuan sosial kali ini, saya dari Koramil bersama personil Polsek Pasongsongan turut membantu pelaksanaaan kegiatan ini supaya berjalan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan," terang Serka Haryanto Adam, Bati Tuud Koramil 0827/11 Pasongsongan. 

Desa Pasongsongan terletak di wilayah yang beragam secara geografis dan sosial. Masyarakat desa ini terdiri dari berbagai lapisan, termasuk yang kurang mampu secara ekonomi.

Oleh karena itu, pelaksanaan Bantuan Pangan 2023 di desa ini memiliki peran yang sangat penting dalam mengurangi tingkat kelaparan dan kemiskinan.

Bantuan Pangan 2023 membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan yang bergizi. 

Bantuan Beras 10 kg

Bantuan Pangan kali ini berupa beras seberat 10 kilogram dengan penerima manfaat sebanyak 755 kepala keluarga. 

"Pemerintah daerah secara rutin melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Bantuan Pangan 2023 di Desa Pasongsongan untuk memastikan bahwa program ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat," terang Serka Haryanto Adam lebih jauh. 

Diharapkan dengan pelaksanaan yang baik dan komitmen dari semua pihak, program BPNT di Desa Pasongsongan telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. 

Ini adalah contoh bagaimana program sosial seperti Bantuan Pangan 2023 dapat berperan penting dalam mengurangi kemiskinan dan kelaparan di daerah pedesaan.

"Program ini adalah langkah penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan pemerataan kesejahteraan di Desa Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep," pungkas Serka Haryanto Adam. [kaiy]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p