Langsung ke konten utama

Kemarau September

Cerpen+apoy+madura+terbaik

Cerpen: Yant Kaiy

Di sebuah desa kecil yang tersembunyi di balik pepohonan lebat, hiduplah dua anak muda yang bernama Siska dan Debur. 

Mereka tumbuh bersama sejak kecil dan menjadi sahabat yang tak terpisahkan. Namun, takdir punya rencana lain untuk mereka.

Siska, gadis yang cantik dan cerdas, berasal dari keluarga yang kaya raya. Sedangkan Debur, seorang pemuda bersemangat, berasal dari keluarga yang sederhana dan miskin. 

Mereka selalu menjalani hari-hari bahagia bersama, tanpa peduli akan perbedaan status sosial mereka.

Suatu hari, sebuah kebenaran pahit terungkap. Siska secara tidak sengaja menemukan bahwa Debur berasal dari keluarga miskin. 

Hal ini membuat hatinya tergoncang. Ia merasa malu dan takut dihina oleh teman-temannya jika mereka mengetahui kebenaran ini.

Tetapi, Debur bukanlah tipe pemuda yang akan menyerah begitu saja. Ia memutuskan untuk berjuang keras dan berusaha menjadi orang sukses, bukan untuk membalas dendam atau mendapatkan perhatian Siska, tetapi untuk membuktikan pada dirinya sendiri bahwa dia bisa sukses tanpa memandang latar belakangnya.

Waktu berlalu, dan Debur memang berhasil meraih kesuksesan. Ia bekerja keras, belajar dengan tekun, dan akhirnya menjadi seorang pengusaha sukses. 

Namun, sementara Debur berjuang menuju puncak kesuksesan, Siska terus menyimpan perasaannya yang dalam terhadapnya.

Ketika Siska akhirnya menyatakan perasaannya pada Debur, dia terkejut mengetahui bahwa Debur sudah memiliki seseorang dalam hatinya. 

Gadis itu adalah Arum, seorang wanita yang memukau dengan mata biru yang mempesona. Debur dan Arum memiliki ikatan yang kuat dan cinta yang mendalam satu sama lain.

"Hai!" sapa Siska suatu pagi di pusat perbelanjaan. 

Debur kaget setengah mati karena lama tidak ketemu. 

Siska mengulurkan tangannya. Debur menyambutnya dengan senyum keakraban. 

"Kau... Belanja juga!?" 

"Ya."

"Sendiri?"

"Seperti yang kau lihat."

"Kenalkan ini Arum!" 

Debur memperkenalkan kekasihnya dengan perasaan tak menentu. Bukan maksud untuk pamer. 

Kedua gadis saling memperkenalkan diri. 

"Sudah menikah?"

"Masih belum."

"Belum dua kali maksudnya?" canda Siska sembari tersenyum.

"Ada-ada saja kamu, Sis!"

Mereka tertawa dalam bingkai perasaan tidak menentu. 

Siska merasa kecewa, tetapi ia memahami bahwa cinta tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana. 

Ia pun belajar menghargai persahabatan mereka yang telah bertahan selama bertahun-tahun. 

Meskipun perasaannya tak terbalaskan, Siska tetap bersyukur memiliki Debur sebagai sahabat yang selalu ada untuknya.

Meskipun cinta Siska tidak terwujud, ia menemukan kebahagiaan dalam memelihara persahabatan yang berharga ini dan merasakan kebanggaan melihat Debur sukses dalam hidupnya bersama Arum.[]

Pasongsongan, September 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p