Langsung ke konten utama

Ini Alasan Hari Santri Nasional 2023 Kecamatan Pasongsongan Dipusatkan di Prancak

Mwc nu Pasongsongan Kabupaten Sumenep
K Ahmad Riyadi (tengah) saat memberikan kata sambutan. [Foto: Yant Kaiy]

apoymadura.com  - Menjelang peringatan Hari Santri Nasional yang akan diselenggarakan pada tanggal 22 Oktober 2023, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Pasongsongan telah menggelar rapat final persiapan untuk memastikan acara tersebut berjalan dengan sukses.

Dalam rapat yang diadakan pada hari Selasa, 19 September 2023, di Gedung Wahab Hasbullah MWC NU Pasongsongan, hadir para pengurus lembaga dan banom MWC NU Pasongsongan, anggota Banser, dan para santri dari berbagai pondok pesantren yang ada di wilayah Pasongsongan. 

Rapat ini dipimpin oleh ketua panitia HSN 2023 MWC NU Pasongsongan, Bapak Muhammad Salehodin Khoir.

"Perlu digarisbawahi, bahwa peringatan Hari Santri Nasional kali ini menjadi momen yang berkesan bagi seluruh komunitas santri di wilayah Kecamatan Pasongsongan," ungkap Salehodin Khoir. 

Salah satu agenda utama dalam rapat tersebut adalah pemantapan tugas dan tanggung jawab kepada masing-masing panitia yang telah dibentuk sebelumnya. 

Panitia acara ini terdiri dari berbagai bidang, termasuk logistik, keamanan, acara kultural, dan publikasi. 

Lebih jauh Muhammad Salehodin menyampaikan, bahwa tim telah bekerja keras untuk menyusun program yang beragam dan edukatif demi merayakan peran santri dalam pembangunan bangsa.

Hari Santri Nasional 2023 di Pasongsongan akan diisi dengan berbagai kegiatan, seperti tausyiah agama, pentas seni, lomba desain grafis, lomba cipta dan baca puisi, serasehan budaya, diskusi lingkungan hidup dan beragam kegiatan sosial yang melibatkan seluruh lembaga dan badan otonom (banom) NU Pasongsongan. 

"Dalam upaya meningkatkan semangat solidaritas, panitia juga merencanakan kegiatan khitan gratis yang diperuntukkan bagi murid-murid SD/MI," urai Muhammad  Dalehodi. 

Selatan Gunung

Ketua MWC NU Pasongsongan, K Ahmad Riyadi, dalam sambutannya mengingatkan pentingnya peran santri dalam membentuk karakter dan moral bangsa. 

Ia menekankan bahwa peringatan Hari Santri Nasional bukan hanya tentang mengenang sejarah, tetapi juga tentang memperkuat komitmen generasi muda untuk terus berkontribusi dalam pembangunan Indonesia yang lebih baik.

"Dengan kerja keras dan semangat yang tinggi, diharapkan acara ini akan menjadi sukses dan memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menjalani nilai-nilai keilmuan dan ketaqwaan seperti yang telah diwariskan oleh para santri terdahulu," terang K Ahmad Riyadi. 

Peringatan Hari Santri Nasional 2023 oleh MWC NU Pasongsongan akan menjadi momen yang bersejarah dan berarti bagi semua yang terlibat. 

"Semoga semangat peringatan Hari Santri Nasional ini terus menyala dan mengilhami generasi santri di masa depan," imbuhnya. 

Ada tambahan sedikit, bahwa untuk  tahun ini, upacara HSN dan pawai santri akan dipusatkan di daerah selatan gunung, tepatnya di lapangan Desa Prancak Kecamatan Pasongsongan. [kaiy]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p