Langsung ke konten utama

Berikut Juara Festival Karaoke Islami Pasongsongan tingkat SD/MI dan SMP/MTs, dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-78


Lomba karaoke islami Pasongsongan
Dewan juri dan sebagian dari panitia Festival Karaoke Islami Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Dari kiri: Suyono, Darus Salam, Akhmad Jazimul Ahyak, Asyikurahman, Hajar Sugianto, Abdus Somad, dan Yenni S. [Foto: Yant Kaiy]

apoymadura.com  - Pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78, panitia seksi keagamaan menggelar Festival Karaoke Islami yang diikuti oleh siswa-siswi tingkat SD/MI dan SMP/MTs se-Kecamatan Pasongsongan Sumenep. Jumat (25/8/2023). 

"Festival ini bukan hanya sekadar kompetisi bernyanyi, tetapi juga mengandung nilai-nilai Islami yang menginspirasi para peserta," ujar H Asyikurahman,S.Ag, MM, penanggung jawab seksi lomba keagamaan. 

Bertempat di Pendopo Kecamatan Pasongsongan, Festival Karaoke Islami diadakan dengan tujuan untuk mengenalkan kekayaan budaya Islami kepada generasi muda serta menggali bakat-bakat di bidang seni suara. 

"Acara ini juga menjadi wadah untuk meningkatkan rasa cinta tanah air sekaligus mengenang jasa-jasa pahlawan dalam perjuangan merebut kemerdekaan," ucap Asyik panggilan akrabnya. 

Para peserta dari tingkat SD/MI dan SMP/MTs berkompetisi dengan penuh semangat dalam membawakan lagu-lagu Islami yang sarat dengan pesan moral dan nilai keagamaan. 

Festival Karaoke islami Pasongsongan
Penampilan sebagian peserta Festival Karaoke Islami Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. [Foto: Yant Kaiy]

Kriteria Penilaian

Sementara juri dalam Festival Karaoke Islami Pasongsongan ini dipilih dari mereka yang mempunyai kapabilitas di bidang tarik suara. 

"Penilaian tidak hanya berdasarkan pada kualitas vokal, tetapi juga pada cara menyampaikan makna dan emosi dalam lagu yang dibawakan," terang Hajar Sugianto salah satu juri di festival tersebut. 

Mantan personil Zansibar Sumenep ini memberikan penilaian terhadap para peserta dengan pertanggung-jawaban mutlak.  Tanpa intervensi dari pihak manapun. 

"Tim juri mempunyai beberapa catatan terhadap semua penampilan peserta. Kami mempersilakan kepada semua pihak yang mau bertanya-tanya tentang perolehan nilai masing-masing peserta. Kami dengan senang hati menerimanya," tegas Hajar Sugianto. 

Setelah melalui tahap seleksi yang ketat selama dua hari, beberapa peserta berhasil meraih gelar juara dalam Festival Karaoke Islami Pasongsongan ini. 

Juara Terpilih

Berikut para juara Festival Karaoke Islami Pasongsongan 2023 menurut hasil sidang dewan juri yang diselenggarakan setelah semua peserta tampil. 

Frstival karaoke islami Pasongsongan Sumenep
Inilah para juara Festival Karaoke Islami Kecamatan Pasongsongan Sumenep. [Foto: Yant Kaiy]

"Festival Karaoke Islami Pasongsongan tidak hanya memberikan penghargaan kepada para juara, tetapi juga memberikan pengalaman berharga dalam berkompetisi sekaligus mempererat tali persaudaraan antar-siswa dari berbagai sekolah," tegas H Darus Salam,S.Pd, ketua koordinator lomba seksi keagamaan. 

Semangat kebersamaan dan semangat kemerdekaan begitu terasa dalam suasana festival tersebut.

Dengan adanya Festival Karaoke Islami Pasongsongan, diharapkan para peserta dan masyarakat sekitar semakin terinspirasi untuk menjaga nilai-nilai Islami. 

Mengembangkan bakat dan minat dalam bidang seni suara merupakan suatu sikap positif dalam mengisi kemerdekaan.

"Terus menghormati perjuangan para pahlawan dalam menjaga kemerdekaan Republik Indonesia yang telah kita raih selama 78 tahun adalah tanggung jawab kita bersama," pungkas H Darus. [kay]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p