Langsung ke konten utama

Kiat Sekolah Maju Perbanyak Murid Baru

gambar+orang+berbagi+kebaikan+terhadap+yang+kurang+mampu

Catatan: Yant Kaiy

Pisah kenang merupakan momen baik berkampanye kepada wali murid dan khalayak luas. Yang lagi ngetren sekarang pisah kenang dirayakan seperti layaknya haflatul imtihan di lingkungan sekolah Dasar Negeri (SDN) Kabupaten Sumenep. Didalamnya para guru menyelenggarakan lomba-lomba kreatif intra sekolah. Tentu kompetisi itu terkait erat dengan bidang studi.

Sebelumnya pisah kenang digelar dalam bentuk rekreasi ke beberapa destinasi wisata di Pulau Jawa. Ada pula sekolah yang mengunjungi tempat-tempat bersejarah agar anak didik lebih banyak punya wawasan ilmu pengetahuan.

Namun program rekreasi saat ini rupanya kurang signifikan dalam menarik minat calon wali murid. Maka sebagian besar kiblat mengarah pada acara perpisahan.

Gerakan menjaring siswa dengan menggelar acara semacam perpisahan sekarang sudah membudaya pada tiap SDN di wilayah Kota Keris Sumenep. Nuansa persaingan lewat beraneka cara ini mendapat atensi positif dari para pengamat pendidikan. Karena dewan guru diimbau bekerja lebih produktif, menelorkan ide-ide brilian agar sekolahnya bisa mendatangkan peserta didik lebih banyak.

Salah satu SDN di Kecamatan Pasongsongan membocorkan satu kiat jitu agar lembaga pendidikan bisa menarik hati para wali murid. Apa itu? Menyelenggarakan penyembelihan hewan aqiqah. Dagingnya diberikan kepada warga masyarakat sekitar. Dengan begini sekolah bisa berbagi kebaikan. Bisa juga sebuah lembaga pendidikan berbagi zakat fitrah di Bulan Suci Ramadhan.

Demikian salah sebuah kiat berbagi. Menurut beberapa pengamat pendidikan, hal ini akan sangat efektif kalau diaplikasikan oleh sebuah lembaga pendidikan di tahun pelajaran mendatang.[]

- Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p