Langsung ke konten utama

Torehan Prestasi Agus Sugianto di SDN Panaongan 3 Pasongsongan

gambar agus sugianto (kepala sdn panaongan 3 pasongsongan sumenep) bersama bapak camat pasongsongan
Agus Sugianto (kanan) bersama Camat Pasongsongan. [Foto: sur]

SUMENEP – SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep berlokasi di perkampungan terpencil. Kendati begitu, mereka tidak berkecil hati. Sejak Agus Sugianto dipercaya jadi Kepala Sekolah disitu, ia mulai membuat inovasi meniscaya dalam kegiatan belajar mengajar peserta didiknya. Manuver ini ternyata membuat beberapa muridnya meraih aneka prestasi membanggakan. Rabu (7/6/2023).

Terbaru dua siswanya mewakili Kabupaten Sumenep maju di OSN (Olimpiade Sains Nasional) Jawa Timur. Ini tentu sangat luar biasa. Lembaga pendidikannya bisa menumbangkan banyak sekolah favorit dalam laga OSN tingkat kabupaten.

“Kami mencoba membuat perubahan sistem jam pembelajaran. Khusus Sabtu, para murid dibebaskan memilih jenis bidang studi intra sekolah sesuai bakat dan minatnya. Mereka yang senang berolah raga ada guru pembimbingnya. Demikian pula bagi yang gemar menari, paduan suara, baca puisi dan lainnya, guru pembimbingnya telah siap mengajarkan tekniknya,” terang Agus Sugianto.

Tampaknya Agus Sugianto berhasil membangun mindset personal guru untuk terus pro-aktif memajukan dunia pendidikan di lingkungannya.

“Bukan zamannya lagi seorang pendidik statis. Bagi saya, seorang pendidik harus mampu berkreasi, membuat perubahan signifikan dalam mengajar. Ujung-ujungnya para peserta didik merasa nyaman dan betah mengenyam ilmu yang disajikan,” tegas Guru Penggerak satu-satunya di Kecamatan Pasongsongan.

Torehan prestasi lainnya, yaitu bidang paduan suara. Koor SDN Panaongan 3 dipercaya tampil diberbagai acara bergengsi tingkat nasional. Seperti menyanyikan lagu anti narkoba bersama seribu sekolah di tanah air yang diselengarakan oleh BNN (Badan Narkotika Nasional) beberapa bulan lalu.

“Sinergitas kami tidak sebatas pada murid dan guru. Tapi kami juga membangun kebersamaan dengan para wali murid. Kami menginjeksi mereka untuk memupuk rasa percaya diri terhadap anak-anaknya. Saya percaya, dorongan motivasi orang tua akan bisa menambah semangat para peserta didik lebih kreatif,” tegas Agus Sugianto. [sur]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p