Langsung ke konten utama

Membanggakan: Murid SDN Padangdangan 2 Meraih Juara l POR STKIP PGRI Sumenep


apoymadura.comSiti Nurul Issah, salah seorang murid SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep berhasil meraih juara l dalam POR (Pekan Olah Raga) SD/MI STKIP PGRI Sumenep. Kejuaraan antar pelajar jenjang SD se-Kabupaten Sumenep itu diikuti oleh ratusan pelajar, baik dari daratan dan kepulauan pada Sabtu, 10 Juni 2023.

Sebelumnya, Siti Nurul Issah gagal lolos O2SN Sumenep karena faktor keberuntungan belum berpihak padanya. Ia terjatuh saat  lari dalam lintasan.

“Andai saja tidak terjatuh dalam lari di O2SN, jelas anak didik kami keluar sebagai juara,” tegas Madun,S.Pd dihadapan para guru dan peserta didiknya.

Terbukti dalam lomba lari 60 meter yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Penjaskesrek STKIP PGRI Sumenep, Siti Nurul Issah sukses meninggalkan lawan-lawannya jauh di belakang. Ini tentu merupakan sebuah prestasi membanggakan bagi keluarga besar SDN Padangdangan 2.

“Sebagai bentuk penghargaan kami kepadanya, kami juga memberikan uang pembinaan dan akan diikutkan rekreasi gratis. Kami berharap kedepan akan ada lomba-lomba lain yang bisa diikuti Siti Nurul Issah,” ucap Madun,S.Pd dengan raut wajah sumringah.

Di SDN Padangdangan 2 kebetulan tidak ada guru olah raga. Kendati begitu tidak menyurutkan tekad Siti Nurul Issah menggapai mimpinya berdiri di atas podium berangka 1. Begitulah kira-kira yang senantiasa ditanamkan Madun,S.Pd kepada seluruh peserta didiknya.

“Saya bersama para guru olah raga yang tergabung dalam Paguyuban Guru Olah Raga Pasongsongan yang membimbing dan memberi pembinaan kepada Siti Nurul Issah. Sekali lagi saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua guru atas kerja kerasnya menyatukan semangat agar anak didik kami bisa jadi yang terbaik dalam cabang olah raga atletik,” pungkas Madun,S.Pd. [Sur]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p