Langsung ke konten utama

Video Paduan Suara SDN Panaongan 3 Mendapat Banyak Komentar di Channel Youtube Apoy Madura

gambar thumbnail channel youtube apoy madura
Thumbnail paduan suara SDN Panaongan 3 Pasongsongan pada channel Youtube Apoy Madura. [Foto: Sur]


SUMENEP – Launching buku karya bersama Wakil Bupati Sumenep, Hj Dewi Khalifah ditempatkan di Ruang Rapat Arya Wiraraja Sumenep berjalan sesuai rencana. Selain Wakil Bupati, hadir pula dalam peluncuran buku itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumenep. Rabu (10/5/2023).

Dalam acara tersebut SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan ikut ambil bagian menampilkan paduan suara membawakan lagu Kota Keris.

Rekaman video paduan suara murid-murid SDN Panaongan 3 itu diunggah oleh channel Youtube Apoy Madura. Satu jam setelah diupload, ternyata mendapat banyak komentar positif dari para netizen. Berikut beberapa komentar tersebut:

@fen.nury21

Begitu sangat menginspirasi sekelumit biografi Ibu Wabup Sumenep, semoga selalu sehat dan tetap bersahaja. mantap dan apresiasi buat Apoy Madura yang selalu menyajikan info seputar Madura. sukses Terus bang. Dan siswi SDN Panaongan III. Terima kasih atas sajian lagunya yang menarik. Kalian membanggakan.

@pantigajaya5513

Ibroh bagi diri kita.bahwa dibalik kesuksesan seorang anak maka bisa dipastikan disitu ada doa beserta perjuangan sosok seorang ibu yang tak lekang oleh waktu. Ya sosok ibu yg menjadi sekolah awal bagi putra putrinya.

@edukasianakindonesia6872

Begitu sangat menginspirasi sekelumit biografi Ibu Wabup Sumenep, semoga selalu sehat dan tetap bersahaja.. Mantap dan apresiasi buat Apoy Madura yang selalu menyajikan info seputar Madura.. sukses terus bang. Dan siswi SDN Panaongan III. Terima kasih atas sajian lagunya yang menarik. Kalian membanggakan

Sangat tepat peribahasa bahwa surga terletak dibawah kaki ibu.Dari sekelumit cerita ibu Wabup,sgt tmpak sekali bhw tokoh kunci yg berperan dlm keberhasilan beliau dlm meniti karir,TDK lepas dr keberadaan sosok ibu yg sgt luar biasa. Utk Apoy Madura.mantap jiwa dlm mengemas setiap momen penting,yg bermanfaat dlm berikan kontribusi bagi keberadaan generasi masa depan. Buat siswa SDN Panaongan III.kembangkan terus talenta yg kau miliki,ini adalah modal bagi kalian untuk mengepakkan sayapmu untuk terbang lebih tinggi lagi. Mantap... Pantiga semoga tetap jaya.

@ayikagus7925

Tak salah jika Baginda Nabi menyebut ibu tiga kali,baru bapak. karena jasa dan peran seorang ibu sgtlah besar dlm mencetak generasi masa depan. Semoga wejangan ibu Wabup menjadi cambuk pengingat bagi diri kita utk berbakti dan berikan yg terbaik bagi beliau.karena tanpa sosok ibu,kita bukanlah apa apa. Utk Apoy madura.terima kasih atas suguhan video videoonya yg membumi dan berikan sumbangsih BG kemajuan generasi masa depan. Utk SDN PANAONGAN III semoga tetap eksis dan jaya selalu.

@user-ky8ti5iv7n

Mantap kak paduan suaranya.

Bagi yang penasaran langsung buka Youtube dan ketik Apoy Madura. Atau klik link: https://youtu.be/8Umy5YQ4KOo. Setelah ceramah dari Nyai Eva (panggilan akrab Wakil Bupati Sumenep) akan tersaji koor Kota Keris murid-murid SDN Panaongan 3. Lagu Kota Keris ini adalah karya Imanur Maulid Efendi, salah seorang guru honorer di SDN Panaongan 3. [sur]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p