Langsung ke konten utama

Soal-Soal PAS SDN/SDI Tema 6 Kelas l



Catatan: Yant Kaiy

Istri saya menjadi guru honorer disalah sebuah SD Negeri di wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Untuk tahun pelajaran 2021/2022, ada kesepakatan dari beberapa guru dan kepala sekolah serta pengawas, bahwa soal-soal PAS (Penilaian Akhir Semester) yang membuat guru kelas.

Berikut soal-soal PAS SDN/SDI Tema 6 Kelas l. Semoga bisa menjadi referensi bagi Bapak/Ibu guru.

l. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar!

1. Ani setiap hari menyapu….

a. Halaman        

b. Dapur

c. Sekolah

 

2. Rumah yang bersih membuat kita terhindar dari….

          a. Kotor

          b. Nyamuk

          c. Penyakit

 

3. Sapu lidi adalah alat untuk membersihkan….

          a. Rumah

          b. Halaman

          c. Lantai

 

4. Ibu mengepel….

a. Halaman

b. Rumah

c. Lantai

 

5. Rumah yang bersih membuat kita merasa….

a. Sakit

b. Nyaman

c. Sedih

 

6. Kebersihan rumah menjadi tanggung jawab….

a. Semua anggota keluarga

b. Masyarakat

c. Kepala keluarga

 

7. Kalimat ajakan dimulai dari….

a. Informasi

b. Cerita

c. Dongeng

 

8. Beni mengajak Udin….

a. Tidur

b. Berjalan-jalan

b. Bahagia

 

9. Ungkapan pemberitahuan diawali dengan kata….

a. Silakan

b. Terserah

c. Mari

 

10. Ketika diberi sesuatu oleh orang lain, sebaiknya kita mengucapkan….

a. Terima kasih

b. Ayo

c. Silakan

 

11. Buanglah sampah pada….

a. Tempatnya

b. Sungai

c. Selokan

 

12. Sampah yang berserakan di sungai akan menyebabkan….

a. Bersih

b. Banjir

c. Sehat

 

13. Alat pengukur berat benda adalah….

a. Penggaris

b. Meteran

c. Timbangan

 

14. Pada gambar di bawah ini,

botol lebih berat dari pada gambar :

 


 

a. Sepatu

b. Kelereng

c. Tas

 

15. Lima puluh sembilan jika ditulis dengan lambang bilangan….

a. 49

b. 50

c. 59

 

ll. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat!

 

1. Mencuci tangan yang baik yaitu dengan menggunakan…

 

2. Beni mengajak Udin bermain bola. Akan tetapi Udin tidak bisa bermain karena kakinya sakit, maka Udin harus mengucapkan…

 

3. Susunlah kalimat berikut :  disapu –- hari –- lantai --- setiap ---harus

 

4. Ibu Edo membeli gula dengan berat 5 kilogram. Kemudian Membeli tepung terigu 7 kilogram. Berapa berat barang belanjaan Ibu Edo?

 

5. Beni ke sekolah membawa kelereng sebanyak 100 biji. Sedangkan Edo membawa kelereng sebanyak 50 biji. Kelereng Beni lebih berat dibandingkan kelereng…

 

6. Hasil penjumlahan 25 + 7 adalah…

 

7. Lani menemukan 15 pensil. Ada 3 pensil sudah patah dan tidak bisa digunakan lagi. Berapa banyak pensil yang masih bisa digunakan?

 

8. Banyak daun pada gambar di bawah….

 



9. Edo membuat topi hias menggunakan bulu…

 

10. Bulu ayam dapat dijadikan….

 

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas l

I. Pilihan ganda:

1. A

2. C

3. B

4. C

5. B

6. A

7. A

8. B

9. C

10. A

11. A

12. B

13. C

14. B

15. C

 

ll. Isian:

1. Sabun

2. Maaf

3. Lantai Harus Disapu Setiap Hari

4. 12 Kilogram

5. Edo

6. 32

7. 12

8. 64

9. Ayam

10. Kemoceng





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p