Langsung ke konten utama

Tri Sutrisno Effendi, SH (TriLaw) Minta Harus Bijak Menyikapi ASN Memakai Baju Beratribut Parpol

Tri Sutrisno Effendi, SH

Sumenep - Viral dipemberitaan beberapa media online dan group WhatsApp hari ini, dimana seorang ASN yang menggunakan baju beratribut salah satu partai politik menjadi pembincangan dibeberapa group WhatsApp.

ASN yang diketahui seorang pendidik disalah satu sekolah menengah atas Kabupaten Sumenep berinisial T, memakai atribut partai politik pada saat menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak erupsi gunung Semeru  Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Ahad (5/12/2021) lalu.

Menanggapi hal tersebut, seorang pemerhati hukum Tri Sutrisno Effendi, SH (akrab di kenal TriLaw) menyampaikan, sesuai aturan seorang ASN memang tidak boleh ikut serta dalam ke anggotaan partai atau giat-giat politik.

"ASN itu wajib netral. Tidak boleh mendukung atau menjadi anggota partai politik. Apalagi sudah jelas ada larangan yang mengaturnya. Akan tetapi kita juga harus bijak dalam menyikapi permasalahan itu," ujarnya pada apoymadura.com. Ahad (30/1/2022)

Lanjutnya," Apa benar ASN yang berinisial T itu menjadi anggota partai politik tersebut. Jikalau memang terbukti menjadi anggota partai politik harus diberikan tindakan tegas," katanya.

Lebih jauh Ayek TriLaw menambahkan, kita juga harus klarifikasi kepada yang bersangkutan jangan sampai pemberitaan itu hanya sepihak tanpa ada konfirmasi yang jelas.

"Kejadiannya itu sudah hampir 2 bulan yang lalu. Tumben, kok baru sekarang muncul pemberitaan itu. Kalau memang terbukti harusnya dilaporkan saja ke lembaga ataupun instansi yang berwenang," tegasnya.

Didalam pemberitaan tersebut, bantuan yang dilakukan ASN berinisial T dengan memakai atribut partai politik itu rupanya tidak dilakukan sendirian, melainkan dengan beberapa orang yang sama-sama memakai atribut partai politik.

 Iin (jurnalis Megapost), salah satu teman ASN  berinisial T, saat itu juga bersama-sama memberikan bantuan ke lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru mengatakan, bahwa pada saat itu tidak ada unsur kesengajaan inisial T untuk memakai atribut partai politik

 “Kami berangkat bersama 5 orang dari Sumenep, salah satunya Mas T itu, untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru Lumajang. Setibanya di lokasi, kami tidak diperkenankan masuk kecuali dari partai politik atau lembaga kemasyarakatan. Sehubungan pada saat itu Mas T tidak punya baju ataupun seragam, agar bisa diperkenankan masuk untuk memberikan bantuan, saya pinjamkan baju saya untuk dipakai. Jadi itu sesungguhnya bukan baju Mas T. Saya siap mempertanggungjawabkan ucapan ini kalau memang dibutuhkan untuk klarifikasi. Jujur, saya yang anggota Partai Nasdem. Bukan Mas T," cerita Iin bersemangat. (Sl/Yant Kaiy)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p