Antologi Puisi Fragmen Nasib (18)
Karya: Yant Kaiy
Sampan Kebimbangan
kupejamkan mata darí tamparan terik
karena kebimbangan sudah
menghadang langkah
angin mohon ampun hingga
langkah kian tak pasti
melebar cinta membuncah aroma impian
melecut segala
keinginan begitu memanas
sekali lagi kubiarkan mengembara
di alam surga
sampai tak ada sisa menggantung
dan menyendiri
penantian menggiring jauh ke cakrawala khayal
kupaksakan jua hati
menendang kebencian
kendati aku harus
menyandang kekalahan pembawa aib
namun tak mengapa, aku telah
terbiasa
aku
tak terkejut lantaran aku bisa
mengantisipasi
dari sekían banyak lara lumuri ragaku tanpa batas
pada kebimbangan
yang seringkali ternatal
sendiri berjalan
tanpa teman pelipur duka tak ternilai
berjatuhan kesepian
menyusuri pantai hati keteguhan
ya, keteguhanku
serta kesabaran amat meniscaya
berlomba mengalirkan
asa nan hampir suram
cemerlang nuansa kalbu
dari kebimbangan terus
berakhir kebimbangan
kudapat melukis langit menjadi mendung
lantas
kubisa membuat beragam gambaran
hidup
dan sampan itu ikhlas
membawaku ke pulau harapan
tak disangka
sebelumnya kalau
embun telah mengering
diriku terjatuh beginí karena pohon kekuasaan lapuk
ternyata lamunanku buahkan kenyataan
yang begitu
sempurna bentuknya.
Sumenep, 06/08/1988
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.