Antologi Puisi “Suram Bertirai Gelap” (21)



Karya: Yant Kaiy

Syukur Sejingga Senja

kupeksakan juga melangkah

meski gelap menerkam halusinasiku

kalimat tasbih-Mu terus terlantun

baris baris tahlil-Mu terus mengalir

rintihan tahmid-Mu terus mengalun

seakan menyatu dengan detak nadiku

menuntun ke demaga pulau-Mu

dan biarkan aku menangis

menjeritkan lara yang ada

sebab Engkaulah Yang Maha Mendengar

tiada sekutu bagi-Mu.

Pasongsongan, 15/03/96

 

Kedatanganmu

kau bangunkan juga aku

ketika lelah mulai mengetuk

ketika hatiku mulai mengantuk

namun aku harus bangga

dalam kecewa yang senantiasa meraja

lalu kukecup hangat senyummu

kubelai rambut panjangmu

terbebaslah rindu.

Pasongsongan, 15/03/96

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mitos Uang Bernomer 999

Persiapan Lomba Karnaval SDN Pasongsongan 1 dalam Semarak HUT Kemerdekaan RI ke-80

Lomba Gerak Jalan Pelajar di Pasongsongan Berlangsung Semarak

Lomba Baca Puisi Antar Pelajar di Pasongsongan Berlangsung Meriah

Semifinal Lomba Baca Puisi Semarak HUT RI ke-80 Berlangsung Seru

Puskesmas Pasongsongan Gencarkan Imunisasi Campak di SDN Sodara 2

Dua Murid SDN Padangdangan 1 Raih Juara Lomba Seni Tingkat Kecamatan Pasongsongan

Perkumpulan Macopat Lesbumi NU Pasongsongan Berkisah tentang Nurbuat

Perkumpulan Macopat Lesbumi Pasongsongan Dapat Undangan Tampil di Jakarta

KKG SD Gugus 02 Pasongsongan Gelar Rapat di SDN Soddara 2