Antologi Puisi “Suram Bertirai Gelap” (1)



Karya: Yant Kaiy

Pengantar Penulis

Kumpulan puisi “Suran Bertirai Gelap" ini sengaja saye buat dengan kebulatan niat teremat dalam. Kendati demikian, saya sebagai manusia yang lemah dan masih terlalu banyak kakurangan, saya pribadi merasa yakin, pada antologi puisi ini tidaklah selalu bernilai baik, tentu masih terdapat banyak sekali kelemahannya. Yang jelas seya telah semaksimal mungkin untuk berbuat yang terbaik, sebab sangat semua itu erat  dan berkait dengan diri saya sepenuhnya


Saya berharap kepada Anda untuk senantiasa memaklumi kejanggalan yang terdapat dalam kumpulan puisi ini.


Saya sendiri terkadang merasa kesulitan dalam menuangkan ide yang bergelantungan di atas kepala saya. Bahkan tak jarang sengat menyiksa kesendirian dan kesunyian saya yang terasa sangat abadi menyetubuhi jiwa ini. Berulangkali saya mencoba untuksenantiasa menjinakkan sesuatu yang mencambuki inspiraai tersebut, namun yang saya reguk tak jarang justru kenaifan membelenggu diri.


Untuk itu saya harus berbuat sesuatu dalam menyiasati problematika menumpuk itu, salah satunya yaitu dengan menumpahkannya pada jalur puisi, kendati hal itu tidak dapat menghentikan semuanya. Hanya saja saya merasa lapang dan plong.


Sekali lagi, perkenankanlah saya mengembarakan alam pikiran Anda pada dunia yang pernah saya jelajahi bersama kebusukan dan bermacam kenistaan yang saya rasakan. Saya pun harus tabah dan sabar menerima kenyataan pahit itu, walaupun nanti ada dari Anda juga ikut-ikutan terbawa mereka yang telah memvonis keliru terhadap apa yang saya perbuat. Maka saya juga telah siap menanggung risiko menyaki tkan itu. Memang semua bukan maksud yang  pernah saya harapkan.

 

Karena saya yakin Anda akan termasuk orang yang bijak dalam bertindak, berbuat dan melakukan sesuatu dengan memekai logika, bukan hanya mengandalkan emosi diri yang menjadikan Anda sebagai manusia yang tak mau menyelami kehidupan ini secara menyeluruh, tapi justru separuh saja Anda menikmatinya. Maka Anda akan termasuk golongan orang-orang yang amat merugi.

 

Mengapa saya harus nengatakan demikian? Bukankah Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk kita tanpa ada perbedaan dan tanpa ada pengecualian. Dari sinilah Tuhan menganjurkan bagi kita agar menyelaminya. Siapa tahu didalamnya tersembunyi  "ilmu" yang sungguh luar biasa kegunaannya dalam menjalani hidup ini.

 

Sama seperti diri saya yang hanya mampu menuliskan sesuatu lewat apa yang saya alami, saya rasakan, saya lihat dan saya renungkan apa yang menjadi dan terjadi di sekitar saya. Saya kemukakan lewat baris-baris puitis sebagai jalan keluar atau pertanyaan yang tak mampu saya jabarkan dengan otak ini. Barangkali hanya dengan jalan ini kita dapat berbagi rasa lebih intim. Tak menutup kemungkinan Andalah yang barangkali mampu memberikan kritik, saran, pendapat dan opini yang sangat bermanfaat bagi diri saya pribadi, utamanya bagi orang lain.

 

Kalau sudah demikian, berarti Anda telah temasuk didalamnya walau secara tidak langsung. Yang pasti saya akan selalu meunggu tanggapan Anda, karena hal itu merupakan kehormatan yang tiada ternilai bagi pribadi saya.

 

Yang terakhir, kendati kumpulan puisi ini masih tergolong kurang berkualitas, harapan saya kiranya akan menjadi perbendaharaan sastra di tanah air tercinta ini. Paling tidak akan menjadi salah satu warisan bagi keturunan saya kelak, bahwa saya pernah ada di alam fana yang disebut dunia yang kita pijak saat ini. Semoga…

Pasongsongan-Sumenep, awal 1996

 

Perempuan Malang

kelembutanmu yang mulai ramah

menyambutku dalam letih

semurah itukah kau jerat lelaki?

 

sepertiku yang kehausan

tapi aku tidak boleh mabuk padanya

kutak boleh menjual muka dan harga diri

sebab sepantasnya kau kuhormati

kukasihi sebatas saudara

 

biar pun paha dan buah dadamu

telah membengki tkan hasrat kelelakianku

kuberusaha untuk tidak terseret

pada api asmaramu yang terus menyala

itu dapat kubaca dari sinar matamu

dari gerak genitmu menggoda iman

 

oh... perempuan malang

masih belum puaskah kau detik ini

setelah semua kau dapatkan

harta dan kemewahan

suami yang penuh pengertian

masih belum puaskah?

lantas sampai kapan kau akan begini?

Pasongsongan, 08/01/96 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Madura Breaking News💥 BKN Resmi Tunda Pelaksanaan Seleksi PPPK Tahap II😭 Peserta Wajib Tahu😭🆘

Terkini‼️ Kepedulian Agus Sugianto Tak Hanya untuk Siswa, tapi Juga untuk Guru💪

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Praktik Korupsi BSPS di Sumenep Terungkap, Kades 🅱️🅾️ngkar Sistem Jual Beli yang Merugikan

KKG Gugus 02 SD Pasongsongan Gelar Rapat Rutin Bulanan

Besok‼️ Penyerahan SK CPNS dan PPPK di Sumenep, Momentum Awal Pengabdian bagi Ratusan Calon ASN

Musyawarah Haflatul Imtihan Madrasah Annidhamiyah 2025: Konsolidasi Menuju Puncak Prestasi💪

Kepercayaan Publik terhadap SDN Panaongan 3 Kian Meningkat, Wujud Nyata Pembelian Kendaraan Roda Tiga🔥