Warga Desa Panaongan Dikepung Tuduhan Santet
Catatan: Yant Kaiy
Salah seorang lelaki
warga Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep
akhirnya harus hengkang dari tanah kelahirannya. Pria pendiam ini dituduh
tukang santet. Padahal saban hari pria ini menunaikan ibadah shalat lima waktu
sebagai seorang muslim. Ia tak pernah melakukan tindak kejahatan. Tidak pula
berbuat hal-hal yang membuat tetangganya resah dan dirugikan.
Suatu ketika ada
seorang wanita sakit. Dari seorang dukun ada petunjuk kalau sakitnya akibat
disantet tetangganya. Sontak tuduhan mengarah pada pria beriman karena rumahnya
persis dengan ciri-ciri yang dikatakan sang dukun. Pria tersebut mengelak.
Seribu satu sanggahan tidak mempan. Karena merasa terancam jiwanya, pria malang
itu beserta anak-istrinya meninggalkan rumah yang telah dibangunnya
bertahun-tahun dari tetesan keringatnya sendiri. Mereka terpaksa merantau ke
Kalimantan, menghindar dari maut.
Keluhan tetangga yang
sakit itu sering muntah-muntah. Kemudian oleh keluarganya diperiksa pada salah seorang
dokter. Tapi apa lacur, ternyata ia lagi hamil muda.
Nasi sudah jadi bubur.
Saat ini pria penyabar tersebut hidup nyaman dan tenang di tanah rantau walau
bekerja menjadi kuli bangunan. Ia tak mau kembali ke kampung halamannya karena ia
tahu, suatu saat nanti akan menjadi langganan tuduhan sebagai tukang santet.
Cerita di atas terjadi
beberapa tahun lalu dan bukan fiksi. Para tetangga pria malang tersebut hingga
kini acuh tak acuh alias cuek saja, sebab jika ada yang simpati (apalagi
membela) biasanya ia akan dituduh sebagai tukang santet juga.[]
Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.