Hari Jadi Kecamatan Pasongsongan (?)



Catatan: Yant Kaiy

Beberapa bulan lalu ada dua mahasiswi datang ke rumah saya atas rekomendasi Kepala Desa Pasongsongan, Ahmad Saleh Harianto. Kedua mahasiswi UTM (Universitas Trunojoyo Madura) Bangkalan itu menanyakan seputar sejarah Pasongsongan. Mulai dari sisi budaya hingga tentang sosok Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin yang keberadaannya punya peranan penting di Kerajaan Sumenep.

Syekh Ali Akbar tokoh sentral Pasongsongan yang kemudian mendapat hadiah tanah luas di Desa Pasongsongan setelah memenangkan perang melawan kolonial Belanda di bumi Aceh. Konon Raja Sumenep dan Aceh bersabat lantaran sama-sama kerajaan Islam. Nah, ketika Kerajaan Aceh meminta bantuan untuk menumpas Belanda, Raja Sumenep Bindara Saod mengirimkan pasukan ke sana. Panglima perangnya saat itu seorang wanita, Nyai Agung Madiya. Beliau adalah putri tercinta Syekh Ali Akbar.

Pulang dari dari Aceh, Nyai Agung Madiya membawa kebudayaan Zikir Samman. Budaya Zikir Samman hingga kini tetap lestari di Desa Pasongsongan.

Kedua mahasiswi UTM bertanya pada saya, kenapa Pasongsongan tidak memiliki ‘Hari Jadi’? Padahal Pasongsongan mempunyai sejarah mengesankan dengan keberadaan Syekh Ali Akbar. Karena antara Pasongsongan dan Syekh Ali Akbar merupakan satu-kesatuan, tak terpisahkan.

Saya hanya bisa tersenyum mendapatkan ide brilian dari kedua mahasiswi tersebut.[]

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Agus Sugianto: Wujudkan Sekolah Berkualitas Melalui Pelatihan Kepemimpinan Sekolah

Kunjungan Tim Monitoring Dinas Pendidikan Sumenep ke SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan

Kasyva, Bintang dari SDN Panaongan 3 di Ajang Lomba Baca Puisi Kabupaten Sumenep

Dahsyat, Ramuan Banyu Urip Sembuhkan Segala Penyakit

Rapat KKKS Kecamatan Pasongsongan di SDN Panaongan 3: Apresiasi Prestasi Peserta Didik

Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3, Sampaikan Pidato Inspiratif pada Upacara Hari Guru Nasional

Rumah Sakit Islam (RSI) Garam Kalianget: Layanan Prima di Tengah Kekurangan Kecil