Mengatasi Anak yang Suka Mencuri (Bagian I)
Artikel Keluarga: Yant Kaiy
Mencuri merupakan suatu gejala yang terbiasa timbul pada anak-anak. Umumnya memang gejala ambil-mengambil ini tidak terlampau berbahaya manakala dapat teratasi dengan benar dan tepat. Jikalau kebiasaan tersebut masih dalam tahap pertama di mana si anak sebenarnya belum mengetahui maksud dari perbuatannya melainkan hanya meniru belaka.
Namun, jika mencuri ditangani dengan kasar alias dimarahi maka bukan tidak mungkin akan sangat berakibat buruk. Sebagai orang tua kita tidak
semestinya
hanya menyalahkan tetapi hendaknya kita harus mengetahui penyebab perilaku
buruk tersebut. Berikut beberapa motivasi terjadinya mencuri pada anak.
Kesadaran hak milik
Gejala yang terbiasa timbul dapat bersumber dari kurangnya kesadaran anak akan hak miliknya. Keinginan untuk mengumpulkan merupakan naluri anak, khususnya usia seputar empat tahunan. Barang yang dikoleksinya biasanya berupa barang-barang bekas, seperti bungkus makanan atau permen dan lain sebagainya. Sebagai orang tua, kita dalam hal ini harus menghormati perbuatan mereka itu.
Tetapi apabila barang-barang yang dikumpulkannya itu berupa barang yang berharga atau peralatan, seperti pensil atau penggaris dan sebagainya. Maka kita mulai perlu menanyakan untuk apa dan dari mana mereka mereka memperoleh benda tersebut. Jika perolehan benda tersebut dari jalanan yang tidak benar kita perlu mengarahkan bahwa tindakannya itu tidak benar dan terlarang.
Apabila kebiasaan mengambil tidak cepat tertangani dengan baik, besar kemungkinan akan dapat menjadi perilaku kleptomani; sebuah keinginan untuk mengambil barang yang berlebihan setengah tidak sadar kadang tanpa tahu lagi untuk apa barang itu diambil. (Bersambung)
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.