Langsung ke konten utama

ANBK SD: Transformasi Ujian Nasional ke Era Digital, Tantangan Sekolah Pelosok Desa

anbk sd kecamatan pasongsongan kabupaten sumenep

Awal peluncuran ANBK bagi Sekolah Dasar memang menatalkan banyak opini di kalangan dunia Pendidikan di tanah air. 

Seiring itu pula banyak diantara sekolah yang belum siap dalam hal infrastruktur. Terutama bagi sekolah-sekolah yang berada di pelosok desa atau kepulauan terpencil.

Sementara program ANBK sudah menjadi proyek pemerintah yang tak ada nilai tawar, baik itu sekolah perkotaan atau pedesaan. 

Apa itu ANBK

Pendidikan merupakan aspek kunci dalam pembangunan suatu negara. Untuk mengevaluasi pemahaman siswa dan kualitas pendidikan, ujian nasional telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan Indonesia selama bertahun-tahun. 

Namun, pada 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) melakukan transformasi besar-besaran dengan meluncurkan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) sebagai pengganti ujian nasional.

ANBK adalah sebuah inovasi revolusioner dalam dunia pendidikan Indonesia. Dengan beralih ke komputer sebagai platform pengujian, ANBK memiliki sejumlah keunggulan yang mengubah galeri evaluasi pendidikan di Indonesia.

Salah satu keunggulan utama ANBK adalah efisiensi. Ujian nasional tradisional seringkali memakan waktu yang lama dalam proses distribusi soal, pengawasan, dan pengoreksian. 

Dengan ANBK, semua tahap ini dapat dilakukan secara lebih cepat dan efisien. Soal ujian langsung tersedia di komputer siswa, meminimalkan potensi kebocoran soal. 

Proses penilaian juga dapat dilakukan secara otomatis, mengurangi kesalahan manusia dalam pengoreksian.

ANBK juga menawarkan pengalaman pengujian yang lebih adil. Sistem ini memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kumpulan soal yang berbeda, sehingga tidak ada dua ujian yang sama. 

Tentu hal ini dapat mencegah praktik curang dan memberikan kesempatan yang setara bagi semua siswa.

Selain itu, ANBK membawa pendidikan Indonesia ke era digital. Siswa tidak hanya diuji dalam pemahaman akademik, tetapi juga dalam kemampuan beradaptasi dengan teknologi. 

Semua ini mempersiapkan mereka dalam memasuki tuntutan dunia kerja yang semakin terhubung secara digital.

Tantangan bagi Penyelenggara

Namun, seperti semua perubahan, ANBK juga menghadapi sejumlah tantangan. Tidak semua sekolah memiliki akses yang memadai terhadap perangkat komputer dan jaringan internet yang diperlukan. 

Kemampuan guru untuk mengajar dan mendampingi siswa dalam menghadapi ujian berbasis komputer juga merupakan hal yang perlu ditingkatkan.

Meskipun tantangan ini ada, ANBK adalah langkah maju yang positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. 

Hal ini jelas bisa memungkinkan evaluasi yang lebih adil, efisien, dan relevan dengan tuntutan zaman. 

Dengan kerja keras, investasi dalam infrastruktur pendidikan, dan pelatihan guru yang tepat, ANBK memiliki potensi untuk membentuk masa depan pendidikan yang lebih baik di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, ANBK akan terus berkembang dan disempurnakan, menjadikannya tonggak penting dalam perjalanan pendidikan Indonesia menuju kesuksesan yang lebih besar.

Sinyal Seluler

ANBK mungkin menghadapi kendala di sekolah-sekolah di daerah pelosok yang memiliki masalah dengan konektivitas jaringan atau sinyal seluler yang tidak stabil. 

Hal ini jelas bisa menjadi tantangan serius dalam menerapkan ujian berbasis komputer, karena akses yang baik ke internet sangat penting.

Solusi bijak untuk mengatasi persoalan ini tentu perlu ada upaya untuk meningkatkan infrastruktur jaringan di daerah-daerah tersebut. 

Ini bisa termasuk pembangunan infrastruktur jaringan, perluasan cakupan sinyal seluler, atau penggunaan teknologi alternatif seperti satelit untuk menyediakan akses internet yang lebih andal.

Inovasi

Selain itu, sekolah di daerah pelosok mungkin memerlukan dukungan khusus dalam hal pelatihan guru dan siswa dalam penggunaan perangkat komputer dan teknologi. 

Program pelatihan yang komprehensif dapat membantu memastikan bahwa mereka siap menghadapi ujian berbasis komputer dengan percaya diri.

Penting untuk memastikan bahwa perubahan menuju ANBK diikuti dengan solusi yang memadai untuk kendala infrastruktur dan pelatihan di daerah-daerah yang terpencil. 

Hal ini akan membantu memastikan bahwa ANBK dapat memberikan manfaat yang sama untuk semua siswa, tanpa membedakan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. [kaiy]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p