Langsung ke konten utama

Kades Panaongan Serahkan Bantuan Alat Musik Banjari untuk SDN Panaongan III

Kades Panaongan dan Kepala SDN Panaongan lll
Kades Panaongan (4 dari kiri), Kepala Sekolah SDN Panaongan III (5 dari kiri) dalam acara serah-terima alat-alat musik banjari. [Foto: Yant Kaiy]

SUMENEP – Kepala Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep memberi perhatian ekstra terhadap beberapa komunitas kebudayaan yang ada di wilayahnya. Kali ini giliran SD Negeri Panaongan III mendapat bantuan alat-alat musik banjari dari Kades Panaongan.

Bantuan alat-alat musik banjari diserahkan langsung oleh Kades Panaongan kepada Kepala SDN Panaongan III. Kamis (12/1/2023).

“Kami memang senantiasa mendorong kelompok-kelompok kesenian untuk terus berkarya nyata. Kami percaya sepenuhnya, mereka yang berkecimpung dalam kesenian pada akhirnya akan meneguhkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan diantara mereka. Lantaran didalamnya ada komunikasi, merasa satu aliran dan satu pandangan,” terang Kades Panaongan dalam kata sambutannya.

Kades Panaongan juga mengimbau agar alat-alat musik banjari tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.

Sedangkan Kepala SD Negeri Panaongan lll, Agus Sugianto,S.Pd mengucapkan banyak terima kasih kepada Kades Panaongan.

“Jujur, kami memandang penting kepada hobi para peserta didik di lingkungan SDN Panaongan III. Karena alat musik ini sebagai sarana menyalurkan bakat mereka. Bisa dipastikan juga pada alat musik ini terkandung bibit syiar Islam, karena lagu-lagu yang disenandungkan lebih banyak shalawat terhadap Nabi Muhammad,” ucap Agus Sugianto.

Ia juga menegaskan, kalau pada Kurikulum Merdeka di seluruh SD ada pembelajaran seni musik. Tentu kehadiran alat-alat musik banjari tersebut akan sangat membantu pada keberlangsungan kegiatan belajar-mengajar. [kay]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p