Langsung ke konten utama

Cerpen KISAH ANAK SANG KORUPTOR

Karya: Yant Kaiy

Dewi menyadari betul kalau dirinya bukan orang suci. Maka ketika ada orang menilai ibadahnya hanya sebuah kamuflase untuk  mengaburkan nilai jelek yang melekat pada dirinya,  Dewi tetap bergeming.

Senantiasa Dewi tidak peduli pada penilaian masyarakat tentang jati dirinya. Baginya ibadah kepada Tuhan dimaksudkan sebagai bentuk kewajiban yang harus dikerjakan. Menjauhi larangan-Nya menjadi target Dewi dalam menapaki kehidupan fana ini.

Ia senantiasa berbaik sangka terhadap mereka yang mau menjatuhkan dirinya. Tak ada waktu baginya membenci orang lain. Dewi senantiasa berdoa baik bagi siapa saja tanpa terkecuali. Baik bagi mereka yang telah terang-terangan menjahatinya, apalagi bagi mereka yang berbuat baik terhadap dirinya. Semua yang Dewi lakukan ikhlas adanya. 

Ayah Dewi adalah seorang pejabat penting di negeri ini. Ia terlibat kasus korupsi dan dijebloskan ke penjara. Ia dijatuhi hukuman mati. Ibunya terjerat hukuman seumur hidup karena jadi otak pencucian uang. Ibunya juga terlibat skandal asusila dengan sopir pribadinya.

Kini Dewi hidup sebatangkara. Kedua orang yang menyebabkan dia lahir sudah tiada. Rumah dan aset kekayaan lainnya disita negara. Jiwa-raga Dewi seperti hancur tak berbentuk lagi.

Beruntung Dewi memiliki nenek dari ibunya. Ia tumbuh besar hingga mendapat gelar sarjana. Lalu ia bekerja di perusahaan pelayaran swasta sebagai kepala devisi pemasaran.

Disini Dewi mendapat perhatian spesial dari anak bos perusahaaan. Tapi Dewi selalu menghindar. Karena dia menyadari betul, kalau darah yang mengalir di tubuhnya adalah darah seorang durjana.

"Kenapa kau menolak cinta Debur, Dew?" tanya bos perusahaan di ruang kerjanya. Dewi tak bisa berkata apa-apa. Ia tertunduk. Lelaki agak gendut itu menilai bahwa Dewi serasi sama Debur.

"Sesungguhnya saya tak mau terlibat dalam urusan cintamu. Itu hak prerogatif kamu. Aku tak ingin Debur jatuh ke pelukan gadis lain. Debur pewaris satu-satunya perusahaan ini. Tapi Debur tidak akan mampu mengelola perusahaan. Saya mengakui, tanpamu perusahaan ini tidak akan sebesar seperti sekarang. Perusahaaan kita punya banyak cabang di luar negeri itu berkat kerja kamu," tegas ayah Debur berkata jujur.

"Saya punya masa lalu kelam. Saya takut nanti Debur martabatnya jatuh di mata koleganya karena karena punya istri dari anak seorang koruptor... "

"Tidak begitu anakku," potong ayah Debur. Kata 'anakku' tadi membuat perasaan Dewi tak menentu.

"Kau pantas mendapatkan lelaki terbaik karena karya-karyamu. Aku tahu banyak tentangmu. Aku sudah melakukan penyelidikan tentang latar belakangmu. Aku pula yang menyarankan Debur untuk memilihmu," lelaki berusia 69 tahun itu tersenyum.

Akhirnya Dewi menerima lamaran Debur setelah melewati proses cukup lama. Ia mendapat dukungan moril luar biasa dari keluarga besar Debur.[]

Pasongsongan, 2/1/2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p