Langsung ke konten utama

Penyakit Mata, Sembuh oleh Ramuan Banyu Urip

MS Arifin, CEO Therapy Banyu Urip International (kiri) bersama pasien dari Medan. (Foto: Yant Kaiy) 

Yogyakarta - Akibat meningkatnya pemakaian alat-alat elektronik seperti hand-phone dan televisi, hal itu mendorong dampak negatif pada kesehatan mata.  

"Faktor genetika dan kurangnya asupan vitamin A dari buah-buahan menjadi nilai tambah bagi buruknya daya penglihatan mata itu sendiri," jelas MS Arifin di klinik Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. Senin (24/10/2022). 

Maka untuk mendapatkan kesembuhan seperti yang diharapkan, biasanya pasien harus menjalani rawat inap. 

"Sinergi antara ramuan herbal kami dengan pola makan yang benar akan mempercepat tempo penyembuhan," tandas MS Arifin. 

Berikut beberapa pasien penyakit mata menuangkan pengalamannya berobat ke Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. 

1. Dela Puspita
Anak saya menderita penyakit buta warna total. Saya memaklumi itu semua karena anak saya tidak suka makan sayur sejak kecil.

Apalagi setelah masuk sekolah, ia terus menerus  bermain game online lantaran di rumah ada sarana wi-fi. Apalagi setelah duduk di bangku SMA, tiap malam ia seringkali berselancar di dunia maya. 

Wajar kalau akhirnya anak saya divonis punya penyakit buta warna total. Karena template pada buku tes ishihara anak saya hanya bisa baca 5 template dari 150 template.

Puji Tuhan...
Anak saya setelah dibawa ke Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta sembuh total. Ia menjalani rawat inap selama 28 hari di asrama khusus buta warna.

2. Santi Putri
Awalnya saya tidak percaya dengan metode pengobatan non-medis. Saya sempat berdebat dengan teman kerja, bahwa penyakit buta tidak bisa disembuhkan. Saya berdasar pada pendapat dokter spesialis yang mengobati anak saya. 

Tapi teman saya tetap pada pendapatnya, bahwa Ramuan Banyu Urip bisa menyembuhkan buta warna. Terbukti anaknya lolos tes masuk TNI. 

Karena anak saya juga buta warna dan sudah diobati ke dokter spesialis mata tapi tak kunjung lebih baik, apalagi sembuh, akhirnya saya mengikuti rekomendasi teman itu. 

Selama 28 hari anak saya menjalani rawat inap di klinik Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta, akhirnya anak saya sembuh dari buta warna. 

Sujud syukur pun saya lakukan atas kesembuhan tersebut. Lantaran saya tahu, kalau buta warna susah disembuhkan oleh pengobatan manapun. 

Ternyata Therapy Banyu Urip yang bisa mengobati dan menyembuhkan segala macam penyakit, juga sangat ampuh menyembuhkan buta warna. 

Terima kasih Therapy Banyu Urip. Selama ini saya telah dibukakan mata hati, bahwa ramuan nusantara ini telah mengubah persepsi kalau buta warna susah disembuhkan. 

Hanya dengan Ramuan Banyu Urip segala penyakit bisa teratasi dengan baik dan sempurna.

3. Adi Hidayat
Saya akan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada CEO Therapy Banyu Urip International, Bapak MS Arifin dan para terapis yang tergabung di Komunitas Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta yang telah memberikan pelayanan terbaik bagi anak saya dan rekan-rekannya sesama pasien buta warna.

Anak saya dan puluhan pasien buta warna yang datang dari penjuru negeri ini, menggantungkan impiannya kepada Ramuan Banyu Urip untuk bisa lolos seleksi pendidikan sesuai karier mimpinya untuk menjadi abdi negara.

Memang ada segelintir orang yang belum percaya akan kemanjuran Ramuan Banyu Urip, bahwa ramuan ini sangat rekomended bagi mereka yang mengidap penyakit buta warna.

Semoga tulisan ini bisa menjadi pertimbangan bagi mereka yang mempunyai penyakit buta warna
Terutama bagi kedua orang tua yang anaknya mempunyai gangguam penglihatan.

Adi Hidayat, 
Sumenep-Jawa Timur

4. Lola Ramlah
Karena tingginya kadar gula akibat kencing manis, ujung-ujungnya menyebabkan penyakit komplikasi.

Saya mulai merawat diri dengan metode pengobatan alternatif. Sungguh, aku tak ingin mati muda. 

Memang di bagian tubuh ini tak ada luka. Tapi mata saya kian hari daya melihatnya kian buruk dan hampir buta. 

Saya dibawa suami untuk berobat ke Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. Hanya setengah bulan saya dirawat disana dan ditunggui suami. 

Kini kencing manis saya normal dan sembuh. Makanya, sekarang saya bisa menuliskan pengalaman saya ini kepada semua pemirsa. Semoga pengalaman ini menjadikan orang yang menderita penyakit sama dengan penyakit saya bisa mengikuti apa yang saya lakukan. Yakni melakulan pengobatan di Therapy Banyu Urip yang cabangnya ada di seluruh kota di Indonesia. 

Terima kasih Therapy Banyu Urip. Salam sukses selalu...

5. Andi Lain
Akibat ada hewan terbang kecil masuk ke mata ketika naik sepeda motor, mata saya bengkak dan gatal serta berair. Obat tetes mata merek apa pun tak mampu menyembuhkannya. Penderitaan ini saya alami selama 4 hari.

Ketika saya menceritakan pada adik saya di Jember, bahwa mata saya lagi sakit karena kemasukan hewan kecil. Lalu ia menginformasikan via telepon, bahwa ada Ramuan Banyu Urip yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit mata.

Tanpa pikir panjang lagi saya langsung membeli di klinik Therapy Banyu Urip Pusat Madura, Jalan Kiai Abubakar Sidik Desa/Kecamatan Pasongsongan Sumenep. Tepatnya di depan Bank Jatim. 

Ketika Ramuan Banyu Urip diteteskan pada kedua mata, awalnya agak perih. Butuh waktu 25 menit, mata saya langsung membaik. Dan keesokan harinya sembuh total. 

Demikian lima pengalaman pasien dengan keluhan penyakit mata yang terbaru dari Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. (Kay) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p