Mencari Dewa Penyelamat Nelayan Pasongsongan



Catatan: Yant Kaiy

Stabilitas harga ikan di Pelabuhan Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep merupakan dambaan para nelayan. Hal ini erat kaitannya dengan persoalan kesejahteraan. Karena nelayan pendapatannya tidak menentu.

 

Sistem upah bagi hasil dan permainan harga ikan oleh pedagang menjadi faktor signifikan tersudutnya nelayan ke lembah ketidakadilan.

 

Satu contoh upah bagi hasil yang berlaku di Pasongsongan. Bila perahu memperoleh hasil satu juta rupiah. Separuh untuk juragan dan separuhnya lagi dibagi pada para nelayan. Letak tidak adilnya, hasil bagi dua buat nelayan itu masih dipotong bahan bakar perahu dan keperluan lainnya dalam melaut. Plus perahu, mesin dan alat tangkap ikan juga memperoleh bagian dari uang para nelayan.

 

Menurut para tokoh masyarakat nelayan Desa Pasongsongan, sistem bagi hasil ini sudah sejak dulu berlaku. Sepertinya sulit untuk dirubah.

 

Sedangkan permainan harga ikan, yakni dilakukan oleh juragan merangkap jadi pedagang. Jika perahunya memperoleh hasil ikan, sang juragan yang memborongnya. Tentu dengan harga dibawah standar pabrik.

 

Situasi miris ini sejatinya mendapat perhatian dari berbagai pihak terkait. Supaya nelayan Pasongsongan hidupnya bisa lebih sejahtera.[]

 

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

Kekecewaan Guru Honorer Pasongsongan: Lama Mengabdi tapi Tak Lolos PPPK

PB Elang Waru Jalin Persahabatan dengan PB Indoras Sumenep

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Mitos Uang Bernomer 999

Sekolah Hebat, SDN Padangdangan 2 Gelar Program Bersase Setiap Sabtu

KH Kamilul Himam Isi Tausiah Maulid Nabi Muhammad SAW di SDN Panaongan 3 Pasongsongan

498 Guru Honorer Sumenep Gagal Terjaring PPPK, Bagaimana Nasib Mereka?