Mendesak: Pasongsongan Butuh Pengolahan Ikan



Catatan: Yant Kaiy

Sistem upah bagi hasil antara nelayan dan juragan perahu tidak tegak lurus dengan ikhtiar kerja mereka. Ketimpangan sosial itu tetap tidak berubah dari dulu hingga sekarang. Para nelayan di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep tak berkutik terhadap aturan usang itu. Mereka membutuhkan kerja kendati nyawa jadi taruhannya.

 

Harga jual ikan yang tak stabil di Pelabuhan Pasongsongan juga kian memperparah kehidupan para nelayan. Semua bergantung situasi. Tatkala hasil tangkap ikan melimpah,  biasanya harga ikan murah. Begitu pula sebaliknya.

 

Saya mencoba melempar pokok gagasan kepada beberapa teman nelayan Pasongsongan di sebuah warung kopi Pasar Pao. Rabu malam (16/6/2021). Mereka pun saling melontarkan argumennya.

 

Sebagian besar dari mereka ternyata sependapat akan ide pemikiran saya. Bahwa di Desa Pasongsongan sangat membutuhkan pabrik pengolahan ikan. Otomatis harga ikan berlaku adil.  Salah satu syaratnya, pabrik tersebut bisa menyerap seluruh hasil tangkap ikan nelayan.[]

 

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Hairus Samad Kenang Sosok Ustadz Patmo: Ulama Muda Berpandangan Jauh ke Depan

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura Kelas 3 SD di Sumenep

Surajiya dan Juan Dali: sebuah Enigma dan Anak Kecil yang Mewarnai Langit

LPI Nurul Ilmi Gelar Peringatan Hari Guru Nasional 2025 dengan Baca Yasin, Tahlil, dan Doa Bersama

Jurnal Pembelajaran Mendalam dan Asesmen 2.0 (Umum) dengan Topik Pendekatan Understanding by Design dalam Perencanaan Pembelajaran

Mitos Uang Bernomer 999

Contoh Jurnal PPG Modul 1 Pembelajaran Sosial Emosional, dengan Topik Pentingnya Collaborative, Social, and Emotional Learning (CASEL)