Antologi Puisi “Suram Bertirai Gelap” (18)
Karya: Yant Kaiy
Tangis Bayi
antara ketuk mesin
ketikku
merambah berbagai
dunia suram
terdengarlah tangis
bayi
sehingga aku
menghentikan langkah pasti
menggali masa lalu
tak pernah kuingat
seketika kuingin memiliki tangisnya
namun tak mungkin
itu terjadi
sementara atap rumahku banyak yang
bocor
aku tak mengkhayal
anak bayiku nanti
barangkali
lebih keras jika menangis
tentu aku akan sengat berdosa jika mengutuknya
membiarkannya nanti terpenjara
dimanakah tanggung jawab
diletakkan
kutak mau jadi orang tua pengecut
bersenang-senang dengan masa
depan
yang
tidak menentu
dan segala harapannya
tercurah hanya di
situ
o.. kasihan kau sang
bayi.
Pasongsongan,
17/02/96
Kenangan Masa Lalu
menanti hujan dalam
kemesraan
tak banyak yang tersingkap
dari masa lalu terlampaui
masih terkandung
teka-teki
tak jarang menyesatkan
impianku
karena kita berusaha saling menutup diri
barangkali hanya sekadar gengsi
aku sendiri kian
tidak mengerti
hanya sebatas bergaul
tak lebih dari semua harapan
Tuhan mempertemukan
kita kembali
kau telah banyak
berubah
diriku meresa kerdil di hadapanmu
di mataku kau seoleh asing
haruskah aku meninggalken kenangan itu?
yang pernah kita
susun di selembar daun
dan masih hijau dalan kasmaran.
Pasongsongan, 18/02/96
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.