Antologi Puisi “Bunga-bunga Kepedihan” (5)



Karya: Yant Kaiy

Dari Hening ke Sunyi Hati

syukur bagiku masih belum cukup

untuk menambal lubang dosaku

apalagi tebaran nikmat-Nya

begitu luas kujabarkan satu per satu

barangkali waktu usia akan habis

dalam nembendung karunia-Nya

lalu apa yang harus kuperbuat

di tengah sunyi hati ini

sebab senantiasa jiwaku hampa

akan asma-Mu yang terlupa

 

benarkah itu semua murka-Mu

sehingga Kau tutup mata-hatiku

pada keheningan mengenal bayang-Mu

 

di tengah-tengah kegelapan mencekam

berganti bayangan perempuan-perempuan

penabur benih kemaksiatan yang

merajalela di sanubari.

 

oh, ampunilah Gusti!

Pasongsongan, 17/07/91

 

Yang Pertama

wajah-wajah perempuan

menggambari langit-langit kamar

melukisi dinding kamar mandiku

tak kuasa aku menghindarinya

aku seolah tersihir oleh teduh sinar matanya

membakar api asmara di dada

inilah yang terparah diantara lainnya

 

tak jarang tanya membeku

mencekik jiwa terluka

seringkali aku memberontak

sekuat tenaga bila bayang-bayang menggoda

di pelupuk mata ia menari sembari bernyanyi

melagukan iba di gunung gundahku.

Pasongsongan, 02/08/91

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

SMPN 1 Pasongsongan Perkenalkan Program Pendidikan kepada Siswa SDN Panaongan 3 dalam Sosialisasi Penerimaan Siswa Baru

Herbal Gondowangi Bondowoso Beri Bantuan Sepatu Olahraga ke Siswa SDN Panaongan 3 Sumenep yang Berlokasi di Desa Terpencil💥

Miris‼️ Warga Pasongsongan Merasa Khawatir, Jembatan Sungai Angsono Masih Gelap Gulita😎

Penyembelihan Hewan Qurban di Pendopo Therapy Banyu Urip Berlangsung Lancar🔥

Sumenep Digegerkan Dugaan Korupsi BSPS: Kepala Desa Dungkek Beri Klarifikasi Sepihak😁

Juknis Tunjangan Sertifikasi Guru Honorer 2025, Masih Perlu Evaluasi😇

Subsidi Upah Rp 600 Ribu: Solusi Cepat atau Ilusi Kesejahteraan Guru Honorer⁉️