Antologi Puisi “Suram Bertirai Gelap” (8)



Karya: Yant Kaiy

Sinting

kebebasan telah mengalir

mengajariku tentang lukisan pancaroba

tentang wanita lacur yang kugandrungi

tentang mimunan keras, memabukkanku selalu

tawaku menerjang kebekuan jalan waktu

tak jarang lupa diri

 

astagfirullah hal adzim

kenapa jalan pikiranku jadi sempit

tak mampu menerjemahkan sisi kehidupan

aku telah terbuai nafsu menyesatkan

menipu mata hatiku tanpa batas

aku tergeletak di muansa impian kosong

 

pada tengah kesadaranku sesungguhnya, kini

bisikan animo iblis bangkit kembali

mengipasi benak kudusku

tidak kutak ingin kembali lagi

pada bentuk kesintingan masa lalu itu

yang pernah leburkan kesejatian jiwa

kumau menatanya kembali

diantara asa membara

bukankah layar sudah kukibarkan

menanti sang angin bertiup

meninggalkan kebejatan semata.

Pasongsongan, 27/01/96

 

Di Candi Penataran Blitar

hujan yang membasahi tubuhmu

tak mampu melepuhkan hasrat itu

sungguh mulia pengorbananmu

padahal kutak memaksamu melakukannya

 

demi langit dan bumi yang kupijak

barangkali hanya rasa setia

selebihnya tidak ada

terima kasih, gadis pujaan

Pasongsongan, 27/01/96

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penemuan Mayat di Rumah Kosong Gegerkan Warga Panaongan, Sumenep

Terbaru‼️ R4 Mendapat Jalur Khusus PPPK 2025🔥

Najma Fairus Bikin Haru di Acara Perpisahan SDN Padangdangan 2🔥

KKKS Pasongsongan Buka Donasi untuk Bapak Akbar, Guru Honorer PAI yang Derita Penyakit Jantung

KKKS Pasongsongan Buka Donasi untuk Bapak Akbar, Guru PAI yang Alami Penyakit Jantung

Pagelaran Akhiru Sanah LP Ma'arif NU Pasongsongan Digelar di Pelabuhan🔥

Pagelaran Macopat Kolaborasi Lesbumi NU Pasongsongan dan Pasean Pukau Penonton dengan Kisah Nurbuat

THK-II Ditinggalkan, PPPK Jadi Ladang Janji Politik yang Tak Pernah Tuntas🔥

SDN Panaongan 3 Gelar Khitan Massal Gratis dengan Dukungan Puskesmas dan Stakeholder🔥

SDN Panaongan 3 Bersinar di Tangan Agus Sugianto, Separuh Gaji untuk Sosial🔥