Antologi Puisi “Suram Bertirai Gelap” (7)



Karya: Yant Kaiy

Ibu l

ketika detik rinduku mengetuk hati

sosokmu hadir bersama gerimis malam

ingin kudekap kau

ingin kupeluk kau, ibu

 

masih adakah pintu maafmu, ibu

terkuak lebar buat anakmu ini

sementara tubuhku kedinginan

menggigil dalam kehampaan

takut murkamu meledak

 

kuakui, diriku telah berbuat dosa besar

menganggapmu takkan mampu hidup dalam keterasingan

menilaiku takkan semampu ayah membimbing kami

padahal kau adalah pelita di negeri ini

jangan biarkan kami terlepas dari tanganmu!

Pasongsongan, 22/01/96

 

Ibu II

kukirim surat ini padamu

sebagai baktiku dari perantauan

lantaran hanya ini yang dapat kupersembahkan

lihatlah, ibu.... lihatlah ke sini....

sengaja tetesan darah segar

dari tubuhku kuletakkan di sudut surat pendek ini

agar ibu mengerti

meski diantara kita tercipta jarak

yang memisahkan kasih sayang

namun kita tetap satu dalam tekad

satu dalan tujuan yang tulus

menuju pintu surga

 

ibu, kutak ingin terseset lagi

mengenal wajahmu

ibu, biarkan tangisku jadi saksi bisu

sebab yang bisa kulakukan hanya ini.

Pasongsongan, 22/01/96

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Madura Breaking News💥 BKN Resmi Tunda Pelaksanaan Seleksi PPPK Tahap II😭 Peserta Wajib Tahu😭🆘

Terkini‼️ Kepedulian Agus Sugianto Tak Hanya untuk Siswa, tapi Juga untuk Guru💪

Praktik Korupsi BSPS di Sumenep Terungkap, Kades 🅱️🅾️ngkar Sistem Jual Beli yang Merugikan

KKG Gugus 02 SD Pasongsongan Gelar Rapat Rutin Bulanan

Besok‼️ Penyerahan SK CPNS dan PPPK di Sumenep, Momentum Awal Pengabdian bagi Ratusan Calon ASN

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Kepercayaan Publik terhadap SDN Panaongan 3 Kian Meningkat, Wujud Nyata Pembelian Kendaraan Roda Tiga🔥

Musyawarah Haflatul Imtihan Madrasah Annidhamiyah 2025: Konsolidasi Menuju Puncak Prestasi💪