Antologi Puisi “Masyuni” (24)
Puisi Karya Yant Kaiy
Panorama Desaku
kudibesarkan dari
desa Pasongsongan
kemelaratan simbol
liku hidupliku
berpeluh tumbalkan
kerja membuai asa
kegersangan tanahku
ini
merangas daun
dipemainkan angin
menuntaskan kejemuan membuncah
kucari selimut menutupi aurat
:kedinginan tubuh
berpeluh
menyusuri
ketidakberdayaanku
teriring pancaroba
kebimbangan
membersihkan kedengkian menuntun hati
dari kebohongan
lidahku menyapa
ranting- ranting kering tak terjamah
tangan lembut kita terpuruk harta
atlas panorama desaku nan elok
Sumenep, 04/07/93
Tembang Penyesalan
telah kucamkan kalimatmu malam itu
lewat penyesal an
mengembara
terlalu bodoh
kumengambil sikap
tapi kuharap kau
dapat menyelami hatiku
kendati hati tetap
teguh pada pendirian lalu
meninggikan cinta sebelum kemarau kalbu
ternyata kau masih
ingin sendiri
membui kebebasab asmara di ragamu
senantiasa
meletupkan keraguan itu
jelas
aku tak bisa
memaksamu
masuk perangkap
istana
cintaku
lewat penyesal an kubisa
menggam barkan
gejolak lontarkan gairah ke bebukitanku
deras. mengopeni wajah pagi berseri
hingga terik
menikan kepastian
bertabah selalu
penantian tempo
dulu
menyesakkan kemerdekaanku berteriak.
Sumenep, 05/07/93
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.