Antologi Puisi “Masyuni” (23)



Puisi Karya Yant Kaiy

Menjahit Luka

aku kecewa berat dengan tingkahmu

tak pernah kejujuran itu

kau hidangkan pada keresahanku

malah kau menvonis aku lelaki

bak singa tak bertaring.

sial

begitu teganya kau membalik sikap

begitu dalam luka yang telukis

 

ternyata kau masih mau menyiram lagi

dengan air pengkhianatan ke kalbu

betapa sakitnya kumenderita

kutak ingin dendamku memerah

membakar  mengkacaukan pengorbanan

yang kukehendaki; sadarlah segera

itulah sebutir pengharapan terakhir

ternatal dari ibaku padamu.

Sumenep, 04/07/93

 

Rumah

berdesakan manusia menggantungkan asa

pada dinding rumah pendidikan

tekadnya satu

hidup layak, tentram, damai selalu

 

menjalin kerukunan rumah tangga

keharmonisan angan-angan ki ta setiap

detak jantung. dari rumah tersedia bekal

buat masa depan

demi orang terdekat.

Sumenep, 04/07/93


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mitos Uang Bernomer 999

Persiapan Lomba Karnaval SDN Pasongsongan 1 dalam Semarak HUT Kemerdekaan RI ke-80

Lomba Gerak Jalan Pelajar di Pasongsongan Berlangsung Semarak

Lomba Baca Puisi Antar Pelajar di Pasongsongan Berlangsung Meriah

Nama-nama Finalis Peserta Lomba Seni Tingkat Kecamatan Pasongsongan

Penampilan Peserta Didik dari Pelosok Desa Pasongsongan Makin Membaik

Semifinal Lomba Baca Puisi Semarak HUT RI ke-80 Berlangsung Seru

Puskesmas Pasongsongan Gencarkan Imunisasi Campak di SDN Sodara 2

Dua Murid SDN Padangdangan 1 Raih Juara Lomba Seni Tingkat Kecamatan Pasongsongan

Perkumpulan Macopat Lesbumi NU Pasongsongan Berkisah tentang Nurbuat