Antologi Puisi “Keping Pengembaraan Khayal” (27)
Karya: Yant Kaiy
Sebelum Langkah Pasti
wajahmu tiada lagi
di benakku
sejak kau menyakiti
ketulusanku itu
mungkin kau tak
menyadarinya
ataukah sengaja
menjebakku
aku takkan pernah
peduli lagi
sebab kutak ingin
terseret pada api
dendam
yang kurasa begitu kejam menyiksa
nurani tak berdosa ini
biarlah semua menjadi kelam
buram dalam pergaulan
kita selanjutnya
bukankah dirimu yang
memulai itu semua
kutak mau harga diri tergadaikan
hanya demi cinta nafsu belaka
lalu apa artinya semua
karena hal itu akan
membawa petaka
aku muak dengan permainan gilamu
menyamakan semua lelaki
yang tak ubahnya gula pemanis minuman
ah, kau kira aku ini apamu
jangan sekali-kali bersandiwara di depanku
aku sudah dapat membaca gerakanmu
sebelum langkahku
menjadi pasti.
Pasongsongan, 24/05/95
Hasrat Membuncah
kepada mieke wijeya
perpisahanlah yang mempertemukan kita kembali
dari bereneka
keangkuhan tak disengaja
dan dari pandangan
tak menuju noktah persesuaian
justru kita telah
terlibat kebanggaan diri sendiri
yang pernah kita
tawarkan untuk para rekan dekat
namun kau masih
bertahan setelah semuanya kita kupas
kita pun terpisah diantara
kemunafikan
dalam kemunafikan itu
terselip dusta
kemudian kau menyendiri lagi
setelah aku memburu
pengertianmu
ya, ka lari kian tak peduli
seolah ada rasa benci
andai kau berterus
terang
barangkali takkan pernah ada
perpisahan itu
haruskah aku menjelaskan kepada dirimu
begaimana suasana perasaan kalbuku
sesungguhnya
tapi itu tidak
mungkin kulakukan
semasih kau
bertahan.
Pasongsongan, 23/05/95
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.