Antologi Puisi “Bahtera Janji Dusta” (24)



Karya: Yant Kaiy

Terpaku Bersana Batu

duduk seorang diri

merenungi takdir bersama batu

sesekali air menamparnya lembut

melumuti gejolak tak menentu

aku tak dapat berkata-kata lagi

biar diamku terasa meniscaya

dalam menggauli debar jantungnya

teriring doa insan teraniaya

kutatap sekelilingku

sebelum basah menyetubuhi

dan aku harua lebih banyak mengalah

agar kedamaian hati tergapai

 

terpaku bersama batu

ada tangis pilu membiru

menggoda kalbu dalam kelopak cinta

tak sejumput pun gelora ragu

menghias luka nan terbelenggu

 

kutiduri sungai berbatu

awan kedamaian mulai menyetubuhi

mengalirkan panorama alam ceria

ke lembah harapan esok pagi

di sinilah aku menanti nikmat-Nya.

Pasongsongan, 03/03/92

 

Setangkai Melati

semerbak harumnya menyebar di halaman

menyentuh sejuk pada tirai kalbu

rupanya semàlaman embun menyiraminya

dia tidak berduka lagi hari ini

aku pun turut bangga terhadapnya

walau iri mulai mengiris

kupetik setangkai

kusematkan pada kesendirian.

Pesongsongan, 04/03/92

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Kepedulian Agus Sugianto dalam Membantu Guru Honorer pada Seleksi PPPK Tahap 2

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Apresiasi Tim Penilai Kinerja terhadap Kepala SDN Panaongan 3 dalam Program Literasi dan Numerasi

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta