Luka Berdarah
Pentigraf: Yant Kaiy
Kecelakaan di jalan raya itu seolah-olah telah
membuat sirna harapannya. Tonah kini pasrah terhadap nasib jeleknya. Wajahnya
hancur, tidak cantik lagi karena beradu dengan aspal. Kakinya patah jadi dua.
Tangan kirinya juga patah dan luka. Ia tidak bisa apa-apa lagi setelah pulang
dari rumah sakit. Ia tidak bisa berdiri. Gerakannya terbatas.
Beruntung suaminya masih setia. Makan dan minum
selalu dipersiapkannya. Ternyata Tonah salah menilai selama ini, kalau suaminya
tidak memperhatikannya. Karena saking sibuk bekerja membanting tulang demi
dirinya. Wajar kalau kemudian tidak bisa melayaninya di tempat tidur.
Penyesalan pun muncul di sela-sela rasa sakit. Ketika
Tonah menyuruh suaminya menikah lagi. Suaminya bergeming. Tonah berpikir
suaminya akan riang-gembira. Dari sudut matanya mengalir air bening. Ia mencium
tangan Tonah.[]
Pasongsongan, 20/4/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.