Antologi Puisi “Wajah Malam” (18)
Puisi Karya Yant Kaiy
Angin Laut
terik mentari
menerjang suasana
resah semua
sahabatku
kerja berjubel
buahkan gersangnya jiwa
terbawa angin laut
menerpa persendian
tubuh penuh
penyesalan berarti.
Sumenep, 09/07/1988
Ketika Tawa Tiada
sebelumnya kamarku
tak
sesunyi malam ini
album foto sudah
lama tak kubaca
lantaran tulisannya
tak keruan
suatu saat kan
kuperbaiki
barangkali tawaku
ternatal kembali?
Sumenep, 10/07/1988
Sembahyang
bertekuk lutut
kubungkukkan jiwaku
di luar bergemuruh
angin
memainkan daun
jendela kamarku
sesekali kegamangan
menelanjangi
kalbuku yang seolah
hampa
kuulangi tasbihku
yang terlontar
ada baris - baris
rasa bersalah.
Sumenep, 11/07/1988
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.