Antologi Puisi “Suram Bertirai Gelap” (11)
Karya: Yant Kaiy
Tangis
persahabatan yang sekian
lama terjalin
telah melahirkan
keterbukaan
diantara kita yang
merasa senasib
walau masih banyak jalan pilihan
tak melunturkan
goresan pena kita
yang berceceran di
rimba persaingan
kau tak pantas meratapi
cobaan
sebab itu nikmat
yang diberikan oleh-Nya
air mata takkan
mengakhiri lingkaran laramu
yeng senantiasa berkecamuk disetiap kesempatan
kutak ingin mengajari
tentang aliran darah padamu
bukan maksudku agar kau mengambil saranku
semestinya kau
bersikap bijak
terhadap semua yang menimpa ketenanganmu
masih banyak jalan tembus yang harus kau lalui
tentu hanya dengan
kebesaran jiwa
percayalah sahabatku
kau pasti mampu
mengakhiri derai air matamu
jangan biarkan ia
mengering sendiri.
Pasongsongan,
30/01/96
Cinta yang Terjatuh
teruntuk tina
kemelut emosi diri
kian memanas
tak padam hanya senyum kepalsuanmu
karena diriku bukanlah batu
tak perlu bersandiwara begitu
toh, takkan mencairkan kebencianku
kau telah menciptakan bom dendam
yang siap meledakkan seisi rumahmu
tapi aku masih berpikir dua kali
karena aku bukanlah
kau
yang mudah
menjatuhkan sumpah-serapah
tanpa mau peduli
derita orang lain
mau menang sendiri
manusia macam apa
engkau
tek
berperikemanusiaan sama sekali.
Pasongsongan,
30/01/96
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.