Elegi Covid-19
Pentigraf: Yant Kaiy
Sakit suamiku
bertambah parah setelah dirawat di rumah sakit terkemuka. Hati jadi
ketar-ketir. Jangan-jangan… Ah, tidak mungkin. Tim dokter tentu punya hati
nurani. Kalau kecurigaan itu benar adanya, mereka tergolong paling dilaknat
Tuhan. Mereka akan berurusan dengan pengadilan akhirat.
Atas saran kakak ipar,
suamiku dipindahkan ke rumah sakit swasta. Dua hari saja demam suamiku sembuh.
Beberapa perawat sebelumnya protes. Mereka marah. Berusaha menjemput paksa.
Suamiku bangkit menghunus senjata tajam.
“Langkahi dulu
mayatku. Kalian telah menjebakku. Memvonis Covid-19. Pulanglah! Kalian memang
bajingan. Kalian pembunuh berdarah dingin. Covid-19 kalian jadikan ladang
bisnis. Apakah kurang gajimu. Bajumu, celanamu, sepatumum bahkan celana dalammu
dari tetes keringat rakyat. Masih saja kalian mau memeras kami,” teriak suamiku
dengan amarah terkendali.
Pasongsongan, 7/4/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.