Kacau



Pentigraf: Yant Kaiy

Hidup kacau memang sering menampar telingaku. Tidak hanya sekali, tapi berulangkali. Walau begitu aku masih tetap berdiri di atas kaki sendiri. Menyulam impian diantara beribu hasrat terpendam. Ketika sadar diri, kembali, liku hidup senantiasa menyertai tiap insan di alam fana ini. Takkan bisa lepas selama nafas berhembus.

Acapkali kacau jiwa jadi batu sandungan karena orang-orang tercinta turut tersulut api dengki mereka. Bertahta. Padahal mereka bukanlah penentu ketenangan rumah tangga kecil kami.

Sungguh aku kecewa. Tapi nasi telah jadi bubur basi. Selebihnya hanya bisa melatih kesabaran setiap jam berlalu.

Pasongsongan, 25/1/2021






Komentar

Postingan populer dari blog ini

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta

Anak Yatim di SDN Panaongan 3 Terima Santunan dari BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Kabupaten Sumenep

Saran Agus Sugianto dalam Rapat KKG SD Gugus 02 Pasongsongan

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

Agus Sugianto Sependapat dengan Pengawas Bina SD, Dorong Pengurusan Izin Operasional TK Satu Atap

Cara Penggunaan Ramuan Banyu Urip Sesuai Anjuran MS Arifin

KKG SD Gugus 02 Pasongsongan Gelar Rapat Penyegaran dan Konsolidasi

Abah Asep, Perjalanan Panjang Sang Pejuang Herbal Therapy Banyu Urip