Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Utama

SDN Panaongan 3 Gandeng BNN Sumenep Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba

Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP - Gong gerakan mencegah sedini mungkin penggunaan narkoba di lingkungan pendidikan Sekolah Dasar merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat, utamanya tenaga pengajar dan wali murid. Kali ini SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep menggelar sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba bersama BNN Kabupaten Sumenep. Selasa pagi (17/1/2023).  Dalam wawancara dengan para awak media, Kepala SDN Panaongan 3, Agus Sugianto menyampaikan banyak terima kasih atas kehadiran tim BNN Sumenep telah memenuhi undangannya.  "Gerakan bersama pencegahan penggunaan narkoba pada anak usia SD penting digalakkan tanpa kenal waktu. Bahaya laten narkoba selalu mengintai kita. Anak didik perlu dikenalkan akan bahaya  narkoba supaya mereka tidak coba-coba memakainya," tegas Agus Sugianto.  Ia menambahkan, tim BNN Sumenep nantinya akan menjelaskan tentang

Cerpen JANDA DI UJUNG RINDU MENUA

Karya: Yant Kaiy Muak pada kenyataan hidup acapkali menghias alam pikirnya. Mita tak mampu menghalau prasangka buruk tentang Debur. Gadis sintal itu tak mau gagal untuk ketiga kalinya. Terlalu kental pengorbanan Mita untuknya. Korban harga diri, materi, waktu dan rindu karena jarak telah memisahkan keduanya. Debur meninggalkan Mita karena satu pekerjaan. Itu demi masa depan rumah tangganya. Mita menjanda dua kali tanpa anak. Lalu ia dinikahi Debur. Paras cantiknya, bentuk tubuhnya dan kulit mulusnya memikat kaum Adam untuk memilikinya. Tapi Mita punya kekurangan. Yakni Mudah cemburu buta. Sedangkan Debur adalah pemain sepak bola. Walau bukan sebagai pemain bintang, namun ketampanannya memikat hati Mita. Keduanya saling jatuh cinta. Lalu mereka mengikat ikrar suci di depan penghulu. Belum genap lima bulan pernikahannya, Debur ikut kerja temannya di luar kota. Awalnya biasa-biasa saja. Akan tetapi Mita tidak kuasa menahan gejolak asmara. Mita cukup tersiksa karena keb

Nyai Agung Madiya Pasongsongan, Panglima Perang Wanita Raja Sumenep ke 29

Senjata tombak kecil Nyai Agung Madiya ketika berperang melawan tentara kolonial Belanda. [Foto: Yant Kaiy] Catatan: Yant Kaiy Tidak ada catatan spesifik yang mengangkat sosok panglima perang perempuan berasal dari Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep ini. Kisahnya hanya menjadi cerita dari mulut ke mulut. Dia adalah Nyai Agung Madiya. Bukti peninggalannya berupa senjata berbentuk tombak dan kayu berbentuk tangan manusia. Senjata itulah yang digunakan Nyai Agung Madiya saat melawan penjajah Belanda di tanah Aceh. Orang di luar Pasongsongan tentu banyak yang tidak tahu, siapa sesungguhnya Nyai Agung Madiya. Dialah panglima perang Kerajaan Sumenep semasa kepemimpinan Raja Bindara Saod. Jasa-jasanya yang prestisius perlu kiranya dikenang bagi masyarakat Sumenep. Perempuan berpostur tegap ini adalah puteri kesayangan Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin. Masyarakat Pasongsongan mengenal betul ayahanda Nyai Agung Madiya adalah seorang ulama kharismatik yang cukup

Haji Rusdi Rutin Melakukan Inspeksi pada Tiap Sekolah Binaan

Haji Rusdi memberikan beberapa masukan kepada para guru di SDN Padangdangan ll. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP - Pengawas TK/SD UPT Dinas Pendidikan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, Haji Rusdi secara rutin melakukan inspeksi pada masing-masing sekolah. Kali ini yang mendapat giliran kunjungan adalah SD Negeri Padangdangan ll Kecamatan Pasongsongan. Senin (16/1/2023).  "Saya sekadar mengingatkan kepada tiap guru untuk tetap disiplin. Saya menilai pelaksanaan upacara barusan cukup baik," ujar Haji Rusdi setelah melihat pelaksanaan upacara bendera.  Dirinya menyarankan agar kegiatan upacara harus dilaksanakan tiap hari senin. Ini hukumnya bersifat wajib. Memang ada beberapa kekurangan sedikit. Tapi hal itu tidak mengurangi nilai khidmat dalam pelaksanaannya.  [Kay]

NKRI Harga Mati Bukan Milik Segelintir Golongan

Catatan: Yant Kaiy Gong kompetisi politik di tanah air masih belum ditabuh. Namun aksi kampanye terselubung mulai bermunculan. Hampir semua mulai pasang badan. Bertebaran poster dan baliho di jalan-jalan strategis, satu tujuan menjaring animo masyarakat. Tidak cukup disitu, wacana lewat platform media sosial mulai digerakkan. Digelembungkan seelok mungkin agar orang percaya, bahwa dirinya is the best. Kegiatan bertema sosial jadi amunisi menggiring opini publik teraman baginya dan kelompoknya. Janji-janji manis berbuih-buih, menggelinding kesegala elemen masyarakat. Sah-sah saja mereka melakukan aksi ada udang di balik batu. Mereka akan berdalih, bahwa apa yang diperbuat halal bagi norma hukum. Tidak menyalahi aturan. Sama halnya dengan iklan, mereka berhak mempromosikan dagangannya. Kekuatan finansial membeli suara rakyat lewat slogan “peduli wong cilik” bukan lagi hal tabu. Mereka tahu kalau masyarakat kita berjiwa miskin karena seringkali ternina-bobokan beranek

Mengenal Siapa Sesungguhnya Syekh Ali Akbar Pasongsongan

Surat tanah Syekh Ali Akbar Pasongsongan dari Raja Sumenep ke-29, Raja Bindara Saot. [Foto: Yant Kaiy] Catatan: Yant Kaiy Selama ini memang tidak ada literatur yang mengupas tuntas tentang siapa Syekh Ali Akbar. Kendati begitu, kisah tentang keberadaannya sangat besar mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Semua keturunan Syekh Ali Akbar punya beragam versi tentang kisah sosoknya. Meskipun begitu, beliau tercatat sebagai peletak dasar-dasar ajaran Islam pertama di sepanjang pesisir utara Pulau Madura. Para ahli sejarah menggolongkan cerita tentang Syekh Ali Akbar sebagai folklor. Kerena selama ini para arkeolog belum menjamah situs peninggalan Syekh Ali Akbar. Seperti surat tanah yang diberikan Raja Bindara Saot kepada beliau. Surat tanah itu sebagai hadiah Raja Bindara Saot kepada Syekh Ali Akbar karena jasa-jasanya yang luar biasa terhadap Kerajaan Sumenep. Tanah yang dimaksud berlokasi di Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pa

Kumpulan Soal PKN Semester 1 Kelas l SD Kurikulum Merdeka

Catatan: Yant Kaiy Hadirnya Kurikulum Merdeka membuat teman-teman guru banyak yang mencari referensi soal. Berikut ini akan disajikan contoh soal PKn untuk kelas I SD Semester ganjil beserta kunci jawabannya. Semoga contoh kumpulan soal ini bisa membantu para guru dalam membuat soal-soal bagi peserta didiknya. Jumat (13/1/2023) I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar! 1. Burung Garuda berwarna…… a. Biru b. Kuning c. Kuning keemasan 2. Lambang Negara Indonesia adalah….. a. Garuda Pancasila b. Bintang c. Pohon Beringin 3. Bhinneka Tunggal Ika berarti….. a. Bercerai-berai b. Berbeda-beda tetapi satu jua c. Sebagai lambang negara 4. Sila pertama Pancasila berbunyi….. a. Ketuhanan Yang Maha Esa b. Persatuan Indonesia c. Kemanusiaan yang adil dan beradab 5. Pancasila memiliki……. sila a. 4 b. 5 c. 6 6. Pohon beringin simbol sila ke….. a. 3 b. 2 c. 4 7. Simbol sila ke-4 Pancasila adalah….. a. Bintang b. Padi dan kapas c. Kepala banteng 8. Sebelum belajar kita…… t

Cafe and Resto Tok-Patok Pasongsongan, Harga Merakyat Menu Konglomerat

Cafe and Resto Tok-Patok, Jalan Kiai Abubakar Sidik Pasongsongan-Sumenep. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP – Bertepatan Tahun Baru 2023 kemarin, Cafe and Resto Tok-Patok yang beralamat di Jalan Kiai Abubakar Sidik Pasongsongan Sumenep resmi dibuka. Menu makanan dan minuman yang tersedia sangat menggugah selera. Apalagi harganya murah meriah, tidak bikin kantong bolong. Kamis (12/1/2023). Nilai plus lainnya, Café and Resto Tok-Patok sangat direkomendasikan bagi mereka yang akan menggelar acara-acara tertentu. Seperti acara hari ulang tahun. Karena pihak pengelola akan memberikan surprise sehingga acara hari ulang tahun lebih berkesan. “Kami buka mulai pukul 09.00 hingga 23.00 WIB. Kecuali menu makanan dan minuman telah habis, kami akan tutup sebelum pukul 23 WIB. Saya menghaturkan permintaan maaf kepada costumer, karena belakangan ini kami harus tutup sebelum waktunya. Ini disebabkan sudah tidak tersedianya sajian makanan dan minuman,” terang salah satu karyawan berasal dari

Kades Panaongan Serahkan Bantuan Alat Musik Banjari untuk SDN Panaongan III

Kades Panaongan (4 dari kiri), Kepala Sekolah SDN Panaongan III (5 dari kiri) dalam acara serah-terima alat-alat musik banjari. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP –  Kepala Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep memberi perhatian ekstra terhadap beberapa komunitas kebudayaan yang ada di wilayahnya. Kali ini giliran SD Negeri Panaongan III mendapat bantuan alat-alat musik banjari dari Kades Panaongan. Bantuan alat-alat musik banjari diserahkan langsung oleh Kades Panaongan kepada Kepala SDN Panaongan III. Kamis (12/1/2023). “Kami memang senantiasa mendorong kelompok-kelompok kesenian untuk terus berkarya nyata. Kami percaya sepenuhnya, mereka yang berkecimpung dalam kesenian pada akhirnya akan meneguhkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan diantara mereka. Lantaran didalamnya ada komunikasi, merasa satu aliran dan satu pandangan,” terang Kades Panaongan dalam kata sambutannya. Kades Panaongan juga mengimbau agar alat-alat musik banjari tersebut dapat dimanfaatkan seba

Kesenian Gantiran Karya Taruna Pasongsongan Berdiri diantara Miskin Peminat

Haji Abdurrahman (2 dari kanan) di acara Pentas Seni Gantiran di Pasongsongan-Sumenep. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP – Kesenian Gantiran merupakan sebuah perpaduan kesenian Macopat Madura dengan irama (tabuhan) gamelan. Kolaborasi keduanya melahirkan nuansa estetik mengagumkan. Juga membikin daya tarik tersendiri bagi penggemar kesenian ini untuk dinikmati. Kamis (12/1/2023) Sesungguhnya berdirinya perkumpulan Gantiran ini juga merupakan salah sebuah kiat agar kesenian Macopat Madura tetap lestari di bumi Pulau Garam, Madura. “Tidak semuanya orang yang bisa mendendangkan tembang-tembang Macopat dapat menyelaraskannya dengan irama gamelan. Ada beberapa teknik harus dikuasai oleh seorang penembang Macopat. Solusinya harus memperbanyak berlatih. Dan bisa dipastikan bagi seorang penembang Macopat akan bisa beradaptasi dengan irama gamelan,” ujar Haji Abdurrahman, Ketua Perkumpulan Gantiran Karya Taruna Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Menurut pengakuan Haji A

Macopat Lesbumi Pasongsongan Berbenah, Menyongsong Penampilannya di Luar Negeri

Akhmad Jasimul Ahyak (paling kiri) hadir dalam pagelaran Macopat Lesbumi Pasongsongan. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP –  Ada angin segar bagi segenap pengurus dan anggota Macopat Lesbumi MWC NU Pasongsongan, bahwa komunitas kesenian bertutur yang ditembangkan ini bakal tampil di luar negeri. Selasa (10/1/2023). “Kepastiannya kapan memang belum final. Tahun kemarin sempat ada info dari rekan seniman Sumenep, bahwa ada salah sebuah bengkel seni di Belanda yang tertarik mau mengundang Macopat Lesbumi Pasongsongan,” terang Akhmad Jasimul Ahyak, Ketua Lesbumi MWC NU Pasongsongan. Macopat Lesbumi Pasongsongan sudah beberapakali tampil di acara-acara formal di Kabupaten Sumenep. Wajar kalau akhirnya para pegiat seni banyak yang melirik. “Kita tunggu tanggal mainnya. Nanti kalau sudah ada kepastian, kami akan melansirnya lewat media online,” tandas Jasimul.  [kay]

Pementasan Awal 2023 Macopat Lesbumi MWC NU Pasongsongan

Ahmad Tohari (2 dari kiri) di pagelaran Macopat Lesbumi Pasongsongan. [Foto: Yant Kaiy) SUMENEP – Bertempat di kediaman Ketua MWC NU Pasongsongan Ahmad Riyadi,MPd di Dusun Benteng Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep telah berlangsung pagelaran Macopat Lesbumi MWC NU Pasongsongan. Di awal 2023 kali ini ada tambahan sebelas anggota baru dari dalam dan luar Kabupaten Sumenep. Selasa (10/1/2023). “Tambahan anggota baru pada perkumpulan macopat dari luar Sumenep berasal dari Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan. Saat ini anggota Perkumpulan Macopat Lesbumi berjumlah 33 orang. Bagi saya hal ini tentu sangat membanggakan,” ungkap Ahmad Tohari, Ketua Macopat Lesbumi. Lebih menggembirakan lagi, komunitas seni budaya ini telah mendapatkan nomor induk dari Disbudporapar Sumenep. Bagi Ahmad Tohari, ini merupakan bentuk keseriusan perkumpulan untuk bisa berbicara banyak dalam event-event penting. Ada tambahan sedikit. Perkumpulan Macopat Lesbumi Pasongsongan

Cerpen BINGKAI KIDUNG DEBAT KUSIR

Karya: Yant Kaiy “Manusia Indonesia sekarang lebih takut lapar ketimbang takut sama Tuhannya. Janji jabatan hanya formalitas. Dalam sumpah di bawah kitab suci, mereka akan tunduk dan patuh terhadap perundang-undangan yang ada. Tapi seenak perutnya mereka telah membuat kerusakan di muka bumi. Memporak-porandakan tatanan sosial budaya warisan para leluhur,” ujar Rina geram. “Para pejabat lupa, bahwa baju dan sepatunya diperoleh dari hasil keringat masyarakat. Dia hanya sebagai pengelola. Namun mereka tidak amanah. Rakyat sengsara. Mereka tidak peduli. Selebihnya hanya prihatin,” tambah Debur. “Kita sebagai bangsa besar mempunyai sumber daya alam berlimpah-ruah. Semua ada di bumi nusantara kita. Kenyataannya masyarakat banyak yang jatuh miskin,” pintas cewek berambut lurus sebahu. “Aparat pemerintah sejatinya menjadi abdi masyarakat karena mereka diberi kepercayaan untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Bukan membuat kita sebagai rakyat dipersulit mendapatkan ha

Banyak Orang Madura tidak Tahu, Apa itu Seni Gantiran Madura

Haji Abdurrahman (2 dari kiri) dalam pertunjukan seni Gantiran Macopat Madura. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP -  Pertunjukan seni Gantiran Madura Karya Taruna tadi malam berlangsung di rumah Haji Hanirun, Dusun Sempong Timur Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Seni Gantiran Madura merupakan seni pertunjukan campuran antara Macopat Madura yang diiringi irama gamelan. Senin (9/1/2023). “Perkumpulan seni Gantiran ini digelar dua kali dalam sebulan dan bergilir dari rumah masing-masing anggota perkumpulan,” terang Haji Abdurrahman, Ketua seni Gantiran Karya Taruna Pasongsongan. Anggota komunitas ini berasal dari beberapa desa diluar Kecamatan Pasongsongan. Bahkan ada yang dari Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan. Banyak pihak berharap agar seni Gantiran ini terus berdiri dan tetap eksis di bumi Madura. Harapan ini timbul lantaran ada kekhawatiran dari para seniman sepuh tersebut, seiring menurunnya minat generasi muda terhadap kesenian Gantiran. (Kay)

Cerpen BERLINDUNG DI BAWAH NAUNGAN SANTET

Karya: Yant Kaiy “Kau benar-benar menyukainya, Bur? Keputusanmu sungguh amat disayangkan.   Saran teman-teman kita, mereka menyampaikan ke aku agar kamu menjauh darinya. Aku bukan ingin mengomporimu,” ucap Fina di kantin kampus di suatu senja. “Aku sangat menyayanginya. Memang ada apa dengan dia?” Debur bertanya karena mengundang penasaran. Salah satu penyebab Debur menyukai dia   karena kecantikan akhlaknya. Walau Debur tahu wajah dan penampilannya biasa-biasa saja. Tidak lebih dari gadis lain di kampusnya. “Kau tahu latar belakang dia? Maaf aku telah kepo dalam urusan ini. Sebagai teman, kita jangan hanyut dan mudah tertipu. Penglihatan manusia seringkali memperdaya cinta itu sendiri,” Fina mengingatkan Debur. “Kau tahu banyak tentangnya, Fin?” gali Debur tanpa tedeng aling-aling. Fina mengalihkan pandangan ke sekitarnya. Lalu mata Fina mencoba menguliti air muka cowok di depannya. “Sebelum segala sesuatunya menimpa, alangkah baiknya kamu mencari info tenta

Cerpen RATAPAN GURU HONORER

Karya: Yant Kaiy Satu dari berjuta pesaing guru honorer di tanah air adalah Debur. Ia berkompetisi dalam rekrutmen pegawai pemerintah untuk mendapatkan pengakuan dan tunjangan hidup layak. Nasibnya tak menentu. Pengabdiannya menguap. Ikhlasnya bertahun-tahun mengajar tak membuahkan hasil. Ia terdepak. Bercita-cita menjadi pegawai pemerintah sejak kecil. Debur menyelesaikan sarjana sesuai jurusan. Beberapakali Debur ikut tes. Tapi tak pernah nyangkut. Kecewa, tentu pasti. Apa boleh buat. Mau berontak kepada siapa. Usia Debur sekarang menginjak 51 tahun lebih 11 bulan. Rambutnya berwarna dua. Lebih banyak ubannya. Kulit keriput. Kalau membaca buku harus pakai kacamata. Beralih ke profesi lain baginya belum terfikirkan. Apalagi 5 tahun lalu istri Debur sudah meninggal dunia. Mau tidak mau dia harus melanjutkan usaha istrinya berjualan gorengan di simpang empat, tempatnya mangkal. Debur berjualan habis pulang mengajar. Tiba di rumah pukul 9 malam. Semasih ada istri,

Cerpen DUNIA GEMERLAP MALAM

Karya: Yant Kaiy Pengkhianatan Eni takkan pernah dilupakan Debur sepanjang hidupnya. Ia meninggalkan luka teramat dalam. Ia berselingkuh. Eni bermain cinta di belakang Debur dengan pria lebih tampan, lebih mapan kehidupannya. Eni tergiur gemerlap dunia. Ia buta, bahwa di atas langit masih ada langit. Maka ketika Eni mengajukan cerai, Debur tidak keberatan melepaskannya. Toh, masih banyak bunga bermekaran menanti datangnya seorang pria. Debur cukup kasihan atas jalan yang ditempuh Eni. Disangka membangun rumah tangga segampang mengedipkan mata. Semua pasti melewati suka-duka. Kegagalan itu merupakan awal sukses Debur menggapai cinta. Ia dipertemukan dengan seorang dara. Cantik dan penyabar. Sikapnya keibuan di mata Debur. Debur mulai menelusuri rekam jejaknya dan siapa keluarganya. Ternyata dia anak bos tempatnya bekerja. Ia lagi mengelola perusahaan lainnya di luar kota. Debur kaget mendapatkan informasi tentang Eni. Cowok bertampang lembut itu mulai mengatur jar

Cerpen HEBOH WANITA CARI SUAMI

Karya: Yant Kaiy Lagi-lagi jagat maya digemparkan kehadiran sebuah postingan di sosial media. Seorang wanita mencari calon suami dan akan digaji 5 juta setiap bulan. Tentu asyik. Super menggiurkan. Segala kebutuhan hidupnya dijamin. Seperti sandang, pangan dan papan selama hidup serumah. Lebih diutamakan bagi pria pengangguran. Sontak komentar netizen membanjiri akun bernama Mawar71 tersebut. Sedangkan foto profil tidak begitu jelas, sengaja dikaburkan oleh pemiliknya. Tapi ia mempersilakan para netizen yang serius bisa langsung menghubunginya. Atau bisa pula mengajukan lamaran kepadanya. Biodata dan foto diri netizen wajib disertakan. Begitulah keterangan yang tertulis. Secara tidak sengaja Debur melihat postingan itu sehabis pulang kerja. Iseng-iseng dia berkomentar: “Ini beneran atau penipuan?” Rupanya komentar Debur dapat tanggapan: “Ini beneran. Kakak bisa chat ke nomor yang ada di bawah.” Debur lalu pergi mandi dan makan malam. Menjelang tidur Debur dihubun

Cerpen MIMPI MENJEMPUT ISTRI

Karya: Yant Kaiy Maya tidak mau ambil pusing terhadap tingkah suaminya. Ia tidak peduli. Ia tidak lagi menegur. Tidak pula mengurus kebutuhan suaminya tatkala berada di rumah. Namun Maya tetap melayani urusan ranjang walau tidak semesra dulu. Bagaimanapun status mereka berdua tetap sebagai suami-istri. Perselingkuhan Angga dengan Dian cukup membuat Maya terluka. Mereka tertangkap basah berduaan di kamar kontrakan Dian. Sama-sama telanjang bulat. Mereka telah melakukan zina. Sedangkan Dian sudah memiliki suami. Tapi suaminya tiga tahun tidak pernah pulang, bekerja di negeri Upin & Ipin. Akhirnya Dian hamil. Angga menikahinya. Maya minta cerai. Angga mengabulkan. Maya menjalin cinta dengan Debur. Orang tua Debur tidak suka Maya. Alasannya, Maya menyandang status janda anak satu. Bagi keluarganya itu tidak adil. Debur berjuang tanpa kenal lelah untuk mendapatkan restu kedua orang yang menyebabkan dirinya ada di dunia. Ia melakukan apa saja untuk menyenangkan hati ked