Langsung ke konten utama

Cerpen MIMPI MENJEMPUT ISTRI

Karya: Yant Kaiy

Maya tidak mau ambil pusing terhadap tingkah suaminya. Ia tidak peduli. Ia tidak lagi menegur. Tidak pula mengurus kebutuhan suaminya tatkala berada di rumah. Namun Maya tetap melayani urusan ranjang walau tidak semesra dulu. Bagaimanapun status mereka berdua tetap sebagai suami-istri.

Perselingkuhan Angga dengan Dian cukup membuat Maya terluka. Mereka tertangkap basah berduaan di kamar kontrakan Dian. Sama-sama telanjang bulat. Mereka telah melakukan zina. Sedangkan Dian sudah memiliki suami. Tapi suaminya tiga tahun tidak pernah pulang, bekerja di negeri Upin & Ipin.

Akhirnya Dian hamil. Angga menikahinya. Maya minta cerai. Angga mengabulkan. Maya menjalin cinta dengan Debur. Orang tua Debur tidak suka Maya. Alasannya, Maya menyandang status janda anak satu. Bagi keluarganya itu tidak adil.

Debur berjuang tanpa kenal lelah untuk mendapatkan restu kedua orang yang menyebabkan dirinya ada di dunia. Ia melakukan apa saja untuk menyenangkan hati keduanya. Debur menyadari betul kalau hal itu tantangan yang harus ia beli. Tidak boleh ditawar-tawar.

Dalam hati Debur percaya, orang tuanya akan luluh jika Maya selalu berdua bersamanya. Dia memahami betul sikap orang tuanya. Orang tua mana yang melarang anaknya melakukan perbuatan baik. Kalau ada, berarti tidak waras, gumamnya.

Demikian pula Maya dalam menggapai cintanya, ia mengorbankan harga dirinya di depan orang tua Debur. Maya secara runtin beranjangsana ke rumah orang tua Debur. Inilah bentuk perjuangan yang bisa ia lakukan.

Dua bulan kemudian, mereka berdua dipanggil orang tua Debur. Hati mereka bertanya-tanya, gerangan apakah bakal menjadi keputusan. Mereka duduk berhadap-hadapan.

“Maya. Pekan depan kami akan bertandang ke rumahmu. Kami mau melamarmu untuk Debur,” ucap ayah Debur setelah sebelumnya menanyakan kabar orang tuanya. Nada suaranya terdengar bijak

“Terima kasih, Pa!” sahut keduanya hampir bersamaan. Dua insan itu bahagia tak terkira. Senyum mereka melebar.

“Kami merasa berdosa mencegah cinta kalian. Saya khawatir kalian terjerumus ke perbuatan dosa yang dibenci Tuhan. Jujur, kami ingin segera menimang cucu,” tambah ibu Debur.[]

Pasongsongan, 4/1/2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p