Langsung ke konten utama

Postingan

Tradisi “Molotan” Dusun Sempong Barat

Hendun Diana (tengah) sedang melantunkan shalawatan. (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Kaum muslim di beberapa pelosok negeri ini setiap tahun, tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal senantiasa merayakan  Maulid Nabi Muhammad SAW. Tak terkecuali di Dusun Sempong Barat Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Ada yang beda dalam perayaan kelahiran nabi terakhir di dusun ini. Karena masyarakat di dusun paling selatan di Desa Pasongsongan tersebut ingin juga memeriahkan Molotan kendati keuangan pas-pasan, maka menu hidangan pun ala kadarnya. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Molotan di dusun saya dilaksanakan sangat sederhana. Yang jelas, dari rumah ke rumah perkumpulan Dzikrul Ghofilin secara bergantian mengumandangkan shalawatan setiap malamnya,” terang Hendun Diana kepada apoymadura.com. Minggu (25/10/2020). Istri dari Ustadz Abdul Azis ini menambahkan, maksud sederhana di sini, tuan rumah cukup menyediakan secangkir kopi dan ketela pohon rebus. “Kalau di tempat l

Menurunkan Angka Kematian Bayi (Bagian II)

Artikel Kesehatan: Yant Kaiy Dengan membiasakan diri ke dokter, seorang ibu akan mendapat nas i hat-nas i hat yang berorientasi pada masalah ibu serta anak. Dan yang sangat penting diberinya imunisasi TT (TetanusTaxoid) untuk mencegah terjadinya salah satu penyebab kematian bayi. Setelah melahirkan, seorang ibu dituntut pula supaya melakukan pemeriksaan rutin ke tempat-tempat pelayanan kesehatan. Keaktifan tersebut akan berpengaruh untuk menghindarkan bayi dari penyakit - penyakit yang menyebabkan kematian. Ketika bayi usia 0 sampai 11 bulan, ibu harus mengimunisasikan bayi secara lengkap yaitu : BCG (untuk penyakit TBC) sekali, 7 DPT (Dipthery, Pertuis - Tetanus) , serta Polio masing-masing tiga kali, dan campak sebanyak satu kali . Yang perlu diperhatikan adalah mencegah bayi dari keadaan diare dan menyediakan z at besi dan vitamin A guna kesehatan bayi tersebut. Ibu dianjurkan memberi ASI. Menyusui, tidak sama dengan memberikan makan . Sebab ASI menyedia

Menurunkan Angka Kematian Bayi (Bagian I)

Artikel Kesehatan: Yant Kaiy K enyataan telah membuka mata bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tertinggi dibanding dengan n e gara-negara ASEAN lainnya . Akhir Pelita IV AKB cukup tinggi yaitu 74 per 1.000 kelahiran bayi yang hidup. Suatu harapan nanti: pada 2000 AKB di Indonesia harus dapat ditekan hingga mencapai 45 per 1.000 kelahiran bayi yang hidup . Selain mengurus anak i bu juga dituntut memeliha r a pertumbuhan fisik dan mental serta intelektualnya. Kesehatan ibu merupakan faktor utama untuk menurunkan AKB. Tinggi rendahnya AKB, tak lepas dari upayanya baik sebelum maupun saat melahirkan . Upaya terbaik untuk menurunkan AKB yaitu dengan menunda atau mendewasakan usia perkawinan. Sebab dengan pendewasan itu (anjuran usia perkawinan 20 sampai 30 tahun) akan mengurangi resiko kematian ibu dan bayi. Di atas 20 tahun, wanita mempunyai kemampuan fisik, mental, serta sosial ekonominya relatif lebih baik, sehingga lebih siap untuk melahirkan. A

Perjalanan Dangdut Indonesia (Bagian III)

Yus Yunus, penyanyi dangdut asal Sumenep Madura Artikel Musik: Yant Kaiy Langkah di tanah air Dengan digelarnya Lomba Cipta Lagu Dangdut Tingkat Nasional 1991 di Balai Sidang Senayan Jakarta beberapa waktu lalu , jelas ini sudah diakui sebagai musik tuan rumah yang keberadaannya tak mudah lekang tergerus aliran musik dari luar.  Faktanya sepuluh lagu dangdut yang digelar kesemuanya mengetengahkan tema dan musik yang sangat beraneka ragam . Dari sana tercermin bahwa lagu dangdut asal jadi, kini bukan zamannya lagi. Bali Tersenyum karya Denny Albar yang berhasil menjadi nominasi lagu terbaik pertama dengan vokal Bariah Hamid, menyuguhkan komposisi musik y ang sara t akan pesan kebudayaan Indonesia , baik melodi maupun i m provisasi nya . Dengan polesan irama musik daerah Bali, Denny mampu me ngolaborasikan musik nya dalam warna semi rock. Liriknya pun tidak cengeng dan bernilai lebih serius . Sembilan lagu finalis lainnya : Di balik Tirai Tradisi, Kau Tetap Misteri, Aku I

Perjalanan Dangdut Indonesia (Bagian II)

Yus Yunus, penyanyi dangdut asal Sumenep Madura Artikel Musik: Yant Kaiy Membawa misi Belakangan ini musik dangdut telah menunjukkan perkembanga n sungguh menggembirakan. Bukan saja pemusik saja yang telah semakin kretif dalam menggarap penampilan penyanyi-penyanyi hanya bermodal vokal pas-pasan, tetapi para penulis lirik pun telah mengembangkan gagasan baru soal gaya penulisannya yang mereka dituangkan lewat kosa kata bahasa daerah . Ini tentu cukup menarik. Sebab penulis lagu akan tertantang agar lagunya bisa dicerna oleh penikmat musik. Beberapa contoh di antaranya lagu Saputangan Merah suara Yus Yunus, tampaknya pencipta lagu ini sengaja mengawinkan ba hasa I ndonesia dengan bahasa Madura dalam syair lagunya. Kendati demi k ian, pertama kali mendengarka n lagu tersebut memang terasa ada kurang paham , akan tetapi karena lirik lagu tersebut diramu sedemikian rupa dengan aransemen musik yang ringan dan mudah diikuti, maka tampil juga Bibir Bermadu lewat voka

Perjalanan Dangdut Indonesia (Bagian I)

  Yus Yunus, penyanyi dangdut asli  Sumenep Madura Artikel Musik: Yant Kaiy Telah sering kita mendengar , membaca berita keikutsertaan kesenian - kesenian di tanah air dalam rangka mengikuti festival - festival k esenian yang bersimbol internasional. Gr o up tari pimpinan Sardono W. misalnya, yang pernah melanglang buana ke berbagai negara . Gr o up teater seperti Bengkel Teater pimpinan Rendra yang tahun lalu pernah mendapat undangan dari pemerintah Jepang. Teater keliling pimpinan Rudolf Puspa ( orang Kepatihan Solo ) yang telah terkenal di manca negara , ternyata sampai di negeri ini terlupakan kepopulerannya . Ditambah lagi masuknya musik pop di beberapa festival dunia yang sulit bagi kita untuk menghitungnya. Namun, apabila kita menoleh pada keberadaan musik dangdut dalam banyak hal musik ini memang telah terasa kemajuannya , baik dari unsur kreativitas maupun produktivitasnya. Kendatipun itu semua membutuhkan waktu yang relatif lama, tapi lambat laun k

Risiko Memaksakan Kehendak Bagi Anak

Artikel Keluarga: Yant Kaiy H ing g a abad sekarang ini, dalam lingkungan masyarakat kita masih banyak ditemui kasus orang tua yang memaksakan impian-impiannya terhadap putra-putrinya, dan membunuh impian-impian mereka. Yang dimaksud di sini, kasus orang tua yang memaksakan kehendak dalam menentukan jurusan atau bidang studi bagi putra-putrinya . Akibatnya, cukup banyak kita temui remaja yang menekuni bidang-bidang pendidikan tak sesuai sama sekali dengan bakat dan minatnya serta melenceng dari apa yang menjadi cita-citanya. Padahal, pemaksaan kehendak pada anak tersebut merupakan kecerobohan tak dapat disebut ringan. Kenapa? Menurut hasil penelitian kalangan pakar psikologi mendapatkan bukti secara nyata, bahwa orang-orang yang tidak dapat memanfaatkan bakat dan minatnya dengan baik dalam kehidupan akan gampang dilanda frustrasi, kecewa, depresi, kejenuhan, dan gagal dalam kehidupannya. Bidang atau jurusan salah tempuh akan menjerumuskan seseorang pada bidang p