Risiko Memaksakan Kehendak Bagi Anak
Artikel Keluarga: Yant Kaiy
Hingga abad sekarang ini,
dalam lingkungan masyarakat kita masih banyak ditemui kasus orang tua yang
memaksakan impian-impiannya terhadap putra-putrinya, dan membunuh impian-impian
mereka. Yang dimaksud di sini, kasus orang tua yang memaksakan kehendak dalam menentukan
jurusan atau bidang studi bagi putra-putrinya. Akibatnya, cukup banyak kita temui remaja yang menekuni
bidang-bidang pendidikan tak
sesuai sama sekali dengan bakat dan minatnya serta melenceng
dari apa yang menjadi cita-citanya.
Padahal, pemaksaan kehendak pada anak tersebut merupakan kecerobohan tak dapat disebut ringan. Kenapa?
Menurut hasil penelitian kalangan pakar
psikologi mendapatkan bukti secara nyata, bahwa orang-orang yang tidak
dapat memanfaatkan bakat dan minatnya dengan baik dalam kehidupan akan gampang dilanda
frustrasi, kecewa, depresi, kejenuhan, dan gagal dalam kehidupannya.
Bidang atau jurusan salah tempuh akan menjerumuskan
seseorang pada bidang pekerjaannya yang salah pula. D Carnegie dalam bukunya How to Stop Worrying and Start Living, mengemukakan ketidakserasian pekerjaan
dengan bakat akan menimbulkan kesengsaraan serta malapetaka dalam kehidupannya.
"Apabila orang yang tidak menaruh minat
pada pekerjaannya, atau merasa ditempatkan pada posisi salah, dan merasa yakin
bakat serta
minatnya disalahgunakan, maka besar kemungkinan orang itu akan menderita penyakit
jiwa," papar Dr Herbert F. Phd memperkuat pendapat itu dalam bukun Help Without Psychologysis, yang antara lain
mengatakan, "Kegagalan mengenai macam pekerjaan yang tak sesuai dengan bakat dan minatnya akan
membawa akibat tidak menguntungkan seperti frustrasi, kejenuhan dan ketidakbahagiaan.
Namun sebaliknya, bidang pekerjaan sesuai dengan
bakat dan minatnya akan mendatangkan kebahagiaan, ketentraman, kenyamanan, tekun, ulet
serta kepuasan. Seperti apa yang diungkapkan Dr D Waitley, penulis Seed of Greatness, "Dengan
pekerjaan yang sesuai bakat dan keahlian alami (bawaan sejak lahir),
seseorang akan mampu bekerja dengan baik, tanpa rasa tertekan dan maju berkembang dengan
lega dan bahagia."
Pendapat Waitley sama dengan pendapat Dr Pearl seperti
yang dikutip Dale Carnagie, "Berbahagialah orang yang dapat menemukan pekerjaan selaras, serasi dan cocok pada dirinya sendiri. Ia tak perlu
memohon kebahagian lain."
Dengan perkataan itu, Dr Pearl hendak
menandaskan bahwa betapa puas dan bahagianya orang yang beruntung
memperoleh pekerjaan sesuai akan bakat dan minatnya. Kebahagiaan yang mereka rasakan, ibarat kebahagiaan
seseorang mendapatkan sesuatu luar
biasa, seperti yang telah lama diimpikan.
Jangan egabah
Bidang pekerjaan yang cocok sesuai bakat dan minat bukan saja
membuat kita hidup bahagia, tenteram dan
beroleh kepuasan, tetapi juga mendatangkan prestasi. Kita lihat si'leher beton'
Mike Tyson yang sukses di bidang tinju, Achmad
Albar sukses sebagai penyanyi rock, Rhoma
Irama yang berhasil di jalur dangdut,
Monica Seles sukses sebagai petenis,
dan masih banyak lainnya.
Betapa besar pengaruh minat bakat, bidang studi dan bidang
pekerjaan dalam perjalanan
hidupnya. Maka alangkah baiknya sebagai orang tua kita
tidak boleh gegabah dalam menentukan bidang studi maupun bidang pekerjaan bagi
putra-putri kita. Janganlah lantaran Anda seorang ayah atau ibu yang berhasil menjadi
direktur bank, misalnya. Lantas buru-buru
menentukan arah masa depan anak untuk menjadi direktur bank pula.
Sangatlah tidak bijaksana apabila memaksakan
impian-impian Anda pada putra-putri Anda. Biarkanlah mereka tumbuh dan
berkembang sesuai bakat dan kepribadian masing-masing. Sebagai orang tua, kita hanya
dapat membimbing dan mengarahkan.[]
Publish: Koran Jaya Karta (21/6/1992)
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.