Tradisi “Molotan” Dusun Sempong Barat
![]() |
Hendun Diana (tengah) sedang melantunkan shalawatan. (Foto: Yant Kaiy) |
Apoymadura, Sumenep – Kaum muslim di beberapa pelosok negeri ini setiap tahun, tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal senantiasa merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tak terkecuali di Dusun Sempong Barat Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep.
Ada yang beda dalam perayaan
kelahiran nabi terakhir di dusun ini. Karena masyarakat di dusun paling selatan
di Desa Pasongsongan tersebut ingin juga memeriahkan Molotan kendati keuangan pas-pasan, maka menu hidangan pun ala
kadarnya.
“Seperti tahun-tahun
sebelumnya, perayaan Molotan di dusun
saya dilaksanakan sangat sederhana. Yang jelas, dari rumah ke rumah perkumpulan
Dzikrul Ghofilin secara bergantian mengumandangkan shalawatan setiap malamnya,”
terang Hendun Diana kepada apoymadura.com.
Minggu (25/10/2020).
Istri dari Ustadz
Abdul Azis ini menambahkan, maksud sederhana di sini, tuan rumah cukup menyediakan
secangkir kopi dan ketela pohon rebus.
“Kalau di tempat lain mungkin kita sebagai tuan rumah agak malu menggelar acara Molotan dengan menu seperti itu. Tapi kami menyadari, masyarakat di kampung ini begitu antusias dalam mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW meskipun mereka tergolong keluarga tidak punya,” tandas Hendun Diana. (Yant Kaiy)
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.