Menurunkan Angka Kematian Bayi (Bagian I)
Artikel Kesehatan: Yant Kaiy
Kenyataan telah membuka mata bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
masih tertinggi dibanding dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Akhir Pelita IV AKB cukup tinggi yaitu 74 per 1.000 kelahiran
bayi yang
hidup. Suatu harapan nanti:
pada 2000 AKB di Indonesia harus dapat ditekan hingga mencapai 45 per
1.000 kelahiran bayi yang hidup.
Selain mengurus anak ibu juga dituntut memelihara pertumbuhan fisik dan
mental serta intelektualnya. Kesehatan ibu merupakan faktor utama untuk menurunkan AKB.
Tinggi rendahnya AKB, tak lepas dari upayanya baik sebelum maupun saat melahirkan.
Upaya terbaik untuk menurunkan AKB yaitu dengan menunda atau mendewasakan usia perkawinan. Sebab dengan pendewasan itu (anjuran usia perkawinan 20 sampai 30 tahun) akan mengurangi resiko kematian ibu dan bayi. Di atas 20 tahun, wanita mempunyai kemampuan fisik, mental, serta sosial ekonominya relatif lebih baik, sehingga lebih siap untuk melahirkan.
Ada pendapat yang mengatakan "Ibu yang
mengandung harus makan untuk dua orang". Namun di negara-negara
ASEAN termasuk Indonesia, umumnya berpendapat dengan mengurangi makan saat mengandung
akan memudahkan
proses kelahiran. Suatu penelitian menunjukkan bahwa banyak wanita di India yang takut makan pepaya
dan telur
karena akan mengakibatkan keguguruan kandungan. Kalau di Myanmar, ibu yang sedang hamil pantang terhadap
sayuran hijau, yang konon bisa mengakibatkan kekembungan. Sedangkan di Malawi ada kepercayaan sifat dan karakter hewan
akan pindah kepada anak apabila si ibu memakan daging hewan tersebut. (Alan Berg, 1985).
Kepercayaan semacam itu perlu dihindari demi menjaga kesehatan ibu serta janin yang dikandungnya. Apalagi kepercayaan itu terbukti tidak benar. Justru sebaiknya ibu hamil dianjurkan untuk mengurangi semua kegiatan yang berat, agar terhindar dari akibat-akibat buruk bagi janinnya. Bila hal ini terjadi maka ada kemungkinan berat bayi lahir rendah (BBLR). (Bersambung)
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.