Langsung ke konten utama

Postingan

Legenda Empire State Building

Foto: AP Archive Artikel Arsitektur: Yant Kaiy Kendati Empire State Building bukan gedung yang tertinggi di dunia, namun pada usianya yang ke-60, 1 Mei 1991, ternyata gedung tersebut menyimpan banyak legenda dan romansa yang menarik bila disingkap. Dengan ketinggian 1.454 kaki, gedung ini tetap bertahan dan masih terlihat gagah dalam penampilannya. Lebih dari 90 film, salah satu di, antaranya yang berlokasi di gedung ini berjudul An Agair to Remember yang dimainkan Cary Grant dan Deborah Kerr. Donald Martin Reynolds, penulis The Architecture of New York City mengatakan, gedung berlantai 120 tersebut merupakan sebuah patung yang menolak melepaskan arti khususnya. ”Gedung tersebut menarik saya untuk bekerja di sana,” kata Joan Rosental, seorang pelayan Big Apple Coffe Shop di lantai dasar, yang telah bekerja di tempat tersebut selama 12 tahun. Salah seorang yang mengenal seluk beluk gedung itu, Hugie Brosnahan mengatakan, telah melihat sebagian besar pengunjung. Ia telah bekerja

Cara Baru Menyembuhkan Kanker Spesifik

Penderita penyakit kanker   Artikel Kesehatan: Yant Kaiy Penyakit kanker saat ini, bukan lagi penyakit langka baik di Indonesia maupun di negara-negara maju. Negara berpenduduk padat, satu dari empat orang Amerika Serikat dapat menderita kanker. Satu dari delapan orang penderita kanker akhirnya mengalami kematian tragis. Di Indonesia sendiri tampaknya penderita penyakit ini semakin meningkat jumlahnya. Suatu penyakit leukimia akut yang lebih dikenal dengan sebutan Myeloblastic leukimia merupakan suatu bentuk penyakit kanker yang paling menjadi ”momok” bagi kehidupan manusia. Sel-sel darah putih yang berlipat ganda hingga 10 kali, tetapi dikarenakan sel-sel darah putih ini amat muda maka tidak berdaya di dalam menahan atau untuk menjaga daya tahan tubuh sehingga infeksi yang ringan pun dapat mengakibatkan suatu kematian. Sebuah kemajuan yang luar biasa didalam upaya penyembuhan penyakit ini baru saja tercapai dan tentu saja ada pengaruhnya. Pada suatu mekanisme umum penyakit kanke

Memupuk Anak agar Mandiri (Bagian IV (Habis))

Kegiatan melipat baju sendiri dimulai sejak duduk di bangku SD. (Foto: Yant Kaiy) Artikel Keluarga: Yant Kaiy Dalam mengembangkan daya kreasi anak seringkali kita melihat bahwa orang tualah yang menghambat proses daya kreasi dan daya cipta anak. Karena kita tahu, dalam memupuk anak agar mandiri bukan harus kita memberikannya pada orang lain namun memberikan pandangan-pandangan yang berhaluan baik. Dengan hal itu akan membuat anak dapat benkembang dengan wajar. Memang kadang-kadang kita memerlukan ketenangan-ketenangan di rumah. Apabila anak-anak yang bermain-main dan membikin ribut serta ramai, maka rasanya kepala akan meledak. Juga jika ada pekerjaan kantor yang dibawa pulang atau sedang ada persoalan yang sulit di kantor. Demi kepentingan si anak, maka seharusnya kita sebagai orang tua, mau tak mau harus berusaha untuk mengatasinya dalam batas kewajaran, karena apabila anak tadi setiap kali selalu dilarang, maka daya kreasinya akan mati. Bahkan kita harus membimbingn

Memupuk Anak agar Mandiri (Bagian III dari 4 Tulisan)

Kegiatan melipat baju sendiri dimulai dari sejak kecil (Foto: Yant Kaiy) Artikel Keluarga: Yant Kaiy Sebenarnya selain sikap mandiri, kebanyakan orang tua juga menginginkan anaknya mempunyai rasa tanggung jawab. Menurut Drs. Dewa Ketut Sukardi dalam bukunya: “Bimbingan Perkembangan Anak”, mengatakan bahwa anak yang hidup di tengah-tengah kecaman dan kritik akan menyebabkan anak tak memiliki rasa tanggung jawab. Hal tersebut berarti anak belajar meragukan kemampuannya sendiri dan mencurigai iktikad serta maksud-maksud orang lain. Lebih ironisnya seorang anak akan dihantui kecemasan setiap saat dan tertimpa hantaman yang menghancurkan masa depannya. Dengan menanamkan rasa tanggung jawab pada anak sangat dibutuhkan tenggang rasa orang tua. Karena rasa tanggung jawab bukanlah dibawa anak semenjak lahir, melainkan diperolehnya secara bertahap menurut perkembangan dan menurut tingkat usianya. Menurut Ketut, anak belajar bertanggung jawab jika diberikan kesempatan-kesempatan unt

Memupuk Anak agar Mandiri (Bagian II dari 4 Tulisan)

Kegiatan merapikan baju dimulai sejak kecil (Foto: Yant Kaiy) Artikel Keluarga: Yant Kaiy Cobalah kita lihat di sekeliling kita, maka di situ kita akan melihat bermacam-macam perwujudan daya kreasi anak-anak tersebut. Ada yang membuat rumah-rumahan, ada yang mencorat-coret tanah dengan berusaha menggambar seekor kelinci. Dan masih banyak perwujudan-perwujudan anak yang dapat kita lihat. Memang daya kreasi pada anak tidak mungkin bisa diajarkan atau dibeli dengan uang, akan tetapi orang tua serta guru-guru yang akan dapat mengarahkan dan membimbing anak tersebut untuk mengembangkan daya kreasinya. Sebenamya dalam membimbing anak untuk mengembangkan serta menyalurkan bakat-bakatnya merupakan keadaan yang wajar, bahwa anak akan diliputi rasa ingin tahu yang sangat besar serta anak akan selalu menginginkan melakukan segala sesuatu menurut keinginan dan caranya sendiri. Betapa senangnya si bayi setelah ia menemukan kakinya. Setelah itu ia mulai bermain-main dengan sebuah se

Memupuk Anak agar Mandiri (Bagian I dari 4 Tulisan)

Kegiatan melipat baju sendiri dimulai sejak kecil. (Foto: Yant Kaiy) Artikel Keluarga: Yant Kaiy Berbagai keluhan dan pujian dari kalangan orang tua mengenai kondisi dan pendidikan anak-anak senantiasa menyita perhatian keluarga. Mapan memang apabila seorang anak dalam hal pelajaran sangat bagus dan pintar, kreatif serta santun pada orang tua. Tetapi banyak juga anak-anak yang telah umur sembilan tahun sangat berani atau justru sering menangis. Kita semua sadar, memang kehidupan manusia di atas planet bumi sudah turun temurun, namun pendidikan anak masih merupakan suatu hal yang sangat perlu untuk mempelajarinya serta bagaimana mendidik anak yang baik. Sebab tumbuh kembang anak biasanya dipengaruhi juga oleh perkembangan jaman. Karakter, pribadi, sikap, dan tingkah laku anak bermacam-macam. Bergantung dari pendidikannya di lingkungan anak tersebut tinggal. Juga keluarga, masyarakat sekitar (lingkungan) dan sekolah. Pada umumnya cara mendidik yang diterapkan orang tua p

Nyai Madiya: Zikir Samman Pasongsongan

Surat tanah dari Raja Sumenep diberikan pada Nyai Agung Madiya atas jasanya memenangkan perang mengusir penjajah Belanda di Aceh. (Foto: Yant Kaiy). Catatan: Yant Kaiy Di Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura, setiap tanggal 14 Jumadil Akhir tahun Hijriah digelar kebudayaan Islam Zikir Samman. Perhelatan Zikir Samman setiap tahun itu merupakan implementasi dalam mengenang meninggalnya tokoh ulama berpengaruh Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin pada tanggal 14 Jumadil Akhir 1000 Hijriah. Pada abad XVII Masehi, Raja Bindara Saod meminta bantuan kepada putri Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin bernama Nyai Agung Madiya untuk mengusir penjajah Belanda di bumi Aceh. Sebelumnya Raja Aceh sudah menjalin persahabatan dengan Raja Sumenep sebagai sesama kerajaan Islam di bumi nusantara. Nyai Agung Madiya didaulat menjadi Panglima Perang dalam tugas memberantas tentara kolonial Belanda. Nyai Agung Madiya berhasil pulang membawa kemenangan. Sampai di Sumenep, Ny