Nyai Madiya: Zikir Samman Pasongsongan
![]() |
Surat tanah dari Raja Sumenep diberikan pada Nyai Agung Madiya atas jasanya memenangkan perang mengusir penjajah Belanda di Aceh. (Foto: Yant Kaiy). |
Catatan: Yant Kaiy
Di Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten
Sumenep Madura, setiap tanggal 14 Jumadil Akhir tahun Hijriah digelar
kebudayaan Islam Zikir Samman. Perhelatan Zikir Samman setiap tahun itu
merupakan implementasi dalam mengenang meninggalnya tokoh ulama berpengaruh
Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin pada tanggal 14 Jumadil Akhir 1000 Hijriah.
Pada abad XVII Masehi, Raja Bindara Saod meminta bantuan
kepada putri Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin bernama Nyai Agung Madiya untuk
mengusir penjajah Belanda di bumi Aceh. Sebelumnya Raja Aceh sudah menjalin
persahabatan dengan Raja Sumenep sebagai sesama kerajaan Islam di bumi
nusantara.
Nyai Agung Madiya didaulat menjadi Panglima Perang dalam
tugas memberantas tentara kolonial Belanda. Nyai Agung Madiya berhasil pulang
membawa kemenangan. Sampai di Sumenep, Nyai Agung Madiya dihadiahi tanah luas
yang ada di Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep saat
sekarang.
Disamping itu, pulang dari Aceh Nyai Agung Madiya membawa
kebudayaan Zikir Samman. Menurut catatan sejarah, pada saat itu Zikir Samman di
bumi Aceh telah berkembang dengan pesat.[]
Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.