Langsung ke konten utama

Legenda Empire State Building

Foto: AP Archive

Artikel Arsitektur: Yant Kaiy

Kendati Empire State Building bukan gedung yang tertinggi di dunia, namun pada usianya yang ke-60, 1 Mei 1991, ternyata gedung tersebut menyimpan banyak legenda dan romansa yang menarik bila disingkap. Dengan ketinggian 1.454 kaki, gedung ini tetap bertahan dan masih terlihat gagah dalam penampilannya. Lebih dari 90 film, salah satu di, antaranya yang berlokasi di gedung ini berjudul An Agair to Remember yang dimainkan Cary Grant dan Deborah Kerr.

Donald Martin Reynolds, penulis The Architecture of New York City mengatakan, gedung berlantai 120 tersebut merupakan sebuah patung yang menolak melepaskan arti khususnya. ”Gedung tersebut menarik saya untuk bekerja di sana,” kata Joan Rosental, seorang pelayan Big Apple Coffe Shop di lantai dasar, yang telah bekerja di tempat tersebut selama 12 tahun.

Salah seorang yang mengenal seluk beluk gedung itu, Hugie Brosnahan mengatakan, telah melihat sebagian besar pengunjung. Ia telah bekerja di gedung itu sejak 1937. Pada mulanya sebagai operator elevator, namun sejak 18 November 1948 ia duduk di bagian informasi dan mengenal seluruh letak lantai-lantai dan nomor-nomor telepon di luar kepala.

Tidak seorang pun tinggal di gedung itu sebelum Jack Board, Direktur Empire Diamond, perusahaan leveransir intan. Ia tinggal di Empire State Building sebelum gedung tersebut dibuka secara resmi. ”Black Hole of Calcuta, itulah gambaran saya pada gedung ini,” katanya. Ia juga telah menandatangani kontrak sewa yang ketujuh kalinya dan merencanakan tidak akan pindah ke tempat lain.

Pada tahun 1945, sebuah pesawat Army Air Force B-25 menabrak lantai 79 dan 11 awaknya tewas. Pesawat tersebut hancur dan mendarat di atap sebuah gedung yang terletak di seberangnya. Tabrakan tersebut menimbulkan lidah api yang menjalar hingga ke lantai 86.

Beberapa waktu lalu, peristiwa yang mirip terjadi. Ratusan burung menabrak Empire State Building pada saat mereka terbang mendekati gedung itu, karena tertarik akan menara berlampunya.

Konon juga, di gedung tersebut sudah tak terhitung jumlah orang-orang yang ingin bunuh diri, namun berhasil dicegah pihak keamanan. Walaupun demikian gedung tersebut menyimpan memori kengerian, karena 30 orang telah melakukan bunuh diri tanpa berhasil dicegah.

Leslie Mac Greegor dari Toronto terpikat pada gedung yang terletak di Fifth Avenue 350 tersebut. Ia singgah’di sana karena teringat film favoritnya An Affair to Remember. Ia mengarahkan matanya ke sebuah sudut di mana tokoh favoritnya Kerr jatuh ketika akan menemui Grant.

Siapa saja akan terkesan dan takjub dengan apa yang terdapat di lantai 86. Bukan karena Cocktail Iounge-nya yang elegant dengan alunan musik merdu yang tersedia di gedung ini. Di lantai ini terdapat beberapa stand souvenir dan sebuah kantin Hot Dog.

Gedung ini dibangun tahun 1931 dengan menelan biaya 41 juta dolar dan merupakan gedung tertinggi hingga tahun 1971. Sebuah rencana tahun 1970-an guna menambah lantai gedung hingga 113 lantai serta akan menempatkannya sebagai gedung tertinggi. Impian tersebut tak terwujud karena besarnya biaya yang diperlukan. Namun, sementara gedung-gedung yang lebih tinggi menampakkan ketuaannya, empire state building masih tetap memperlihatkan keelokannya.[]

Diolah dari berbagai sumber.

 Publish: Koran Jaya Karta (1/10/1991)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p